Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melakukan automasi di segala aspek, mulai dari sisi customer experience, software development, operation, dan lainnya. Terlebih, customer experience dalam penggunaan machine learning.
Fransiscus Kauranny, BCA EYP of Enterprise Architecture & Service Quality mengungkapkan, per 10 November 2021 atau setiap harinya, total transaksi yang diproses oleh BCA mencapai sekitar 60-70 juta transaksi.
“Semua ini dapat dilakukan dengan machine learning. Kami pun bisa leverage informasi yang kami peroleh dan mendapatkan insight untuk kebutuhan cyber security, credit scoring, fraud detection, dan campaign management,” ujarnya dalam InfobankTalkNews dengan tema ‘Hyper Automation: Customer Expectation Outlook in Post-Covid19 Era’, Rabu, 10 November 2021.
Fransiscus menambahkan, penggunaan machine learning juga telaha meningkatkan layanan di cabang BCA. “BCA bukan murni digital bank, meskipun transaksi di fisik cabang hanya 0,5% tetapi kami tetap lakukan inovasi di cabang yang bisa mempercepat layanan seperti self service,” tambahnya.
Selain itu, menurutnya, terdapat dua hal yang menjadi strategi bisnis digital atau Digital Business Strategy, yaitu Digital Optimization dan Digital Business Transformation. (*) Ayu Utami
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More