Moneter dan Fiskal

BBM Subsidi Naik, Ancaman Inflasi Hingga Kemiskinan di Depan Mata

Jakarta – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi Pertalite dan Solar diyakini akan mendongkrak lonjakan inflasi tinggi yang kemudian akan memangkas daya beli masyarakat kecil.

“Kemiskinan akan meningkat. inflasi yang tinggi akan memangkas pertumbuhan ekonomi. Sehingga, pemulihan ekonomi akan terganggu,” ujar Piter saat dihubungi Infobank, seperti dikutip Minggu, 4 September 2022.

Namun demikian, lanjut dia, tingginya inflasi yang akan mengganggu pemulihan ekonomi nasional diyakini tidak akan berdampak terlalu signifikan. Menurutnya, kenaikan harga BBM Subsidi dan Non Subsidi tidak akan terlalu mempengaruhi perekonomian Indonesia.

“Saya meyakini perekonomian kita masih akan bertahan. pertumbuhan ekonomi masih akan tetap positif, meskipun pemerintah menaikan harga BBM,” ucapnya.

Sebelumnya, dia mengungkapkan pandangannya agar pemerintah tidak menaikan BBM Subsidi. Namun, pemerintah tetap memutuskan untuk menaikannya.

Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini bukan lagi tentang masalah tepat atau tidak tepatnya keputusan pemerintah dalam menaikan harga BBM. Tetapi, bagaimana mengantisipasi dampak dari kenaikan tersebut.

“Saya tidak mau berdebat lagi soal tepat atau tidak tepat. Risiko kenaikan ini yang harus diantisipasi,” tegasnya.

Pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM terbaru yang mulai berlaku Sabtu (3/9) Pkl 14.30 yakni untuk harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Kemudian harga solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan harga Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Subsidi Beri Dampak Luas ke Masyarakat Miskin

Wacana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi belakangan memang santer terdengar seiring membengkaknya nilai subsidi energi yang mencapai Rp502 triliun. “Anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan akan meningkat terus,” kata Presiden Jokowi. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

3 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

4 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

4 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

5 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

5 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

6 hours ago