Jakarta--PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana akan menjual sebagian menara telekomunikasi milik perseroan. Rencananya tersebut bertujuan untuk membayar sebagian utang yang akan jatuh tempo.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 6 Januari 2016 menyebutkan, penjualan menara telekomunikasi tersebut dilakukan melalui proses lelang terbuka pada Januari 2016.
Direksi perseroan akan menjalankan proses lelang terbuka yang terkait dengan rencana transaksi tersebut dan akan mengambil keputusan terkait dengan rencana transaksi berdasarkan perserujuan dewan komisaris.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada kuartal III-2015, posisi utang XL Axiata tercatat menurun menjadi Rp27 triliun dari Rp30,4 triliun pada akhir sembilan bulan pertama tahun sebelumnya. Adapun rasio utang bersih terhadap Ebitda sedikit berkurang dari 3,2 kali ke 2,8 kali.
Sebelumnya Direktur Utama XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan sejak 2015, pihaknya fokus menyelesaikan semua pinjaman dalam Dolar AS yang tidak dilindungi nilainya (hedge). “Kami harap beban perusahaan menjadi berkurang, dan dapat mendukung kinerja XL ke depan,” ujarnya.
Sedangkan dari sisi kinerja, per kuartal III 2015 perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp506 miliar. Angka rugi bersih ini mengalami penurunan bila dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp901,24 miliar. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More