Jakarta – Melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Indonesia mampu mengendalikan inflasi ditengah berbagai gejolak. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, hal ini terwujud karena adanya sinergi dari BI dan Pemerintah dalam mengimplementasikan bauran kebijakan atau policy mix untuk mengendalikan inflasi.
“Kita bisa melakukan semacam policy mix atau bauran antara kebijakan moneter kebijakan pemerintah yang juga menyediakan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi dan juga tentu saja Pemerintah Daerah seluruh Indonesia,” ujar Juda, Rabu 31 Mei 2023.
Juda menjelaskan, dalam pengendalian inflasi, BI melakukan kebijakan moneter dengan kenaikan suku bunga acuan, kemudian didukung oleh Pemerintah dengan program GNPIP membuat inflasi di Tanah Air terkendali.
Sehingga, tambahnya, kenaikan suku bunga acuan tidak terlalu tinggi untuk mengendalikan inflasi, berbeda dengan Amerika Serikat (AS) yang sangat agresif menaikan tingkat suku bunganya untuk menurunkan inflasi.
“Sementara kita moneter juga dilakukan dengan kenaikan suku bunga dan kita lakukan secara bersama-sama dalam bentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPI/TPID), sehingga suku bunga juga tidak naik terlalu tinggi di sini,” ungkap Juda.
Juda pun memproyeksikan inflasi di bulan Mei 2023 akan lebih rendah dibandingkan dengan bulan April 2023 yang berada di level 4,33% yoy.
“Inflasi 4,33% di bulan April yang lalu dan untuk di bulan Mei ini survei pemantauan harga di beberapa daerah menunjukkan Insyaallah inflasi di bulan Mei ini lebih rendah dari 4,33%,” kata Juda. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More