Jakarta – Pupus sudah harapan pemain tim nasional Indonesia U-20 tampil di Piala Dunia. FIFA secara resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Isu ini sebenarnya sudah merebak, ketika FIFA membatalkan drawing fase grup Piala Dunia U-20 yang direncanakan digelar pada Jumat, 31 Maret 2023 di Bali.
Pembatalan tersebut berdasarkan situasi sebelumnya, di mana adanya gelombang protes di Indonesia mengenai keikutsertaan timnas Israel.
Hal tersebut ternyata berujung pahit bagi bangsa Indonesia. FIFA melalui laman resminya akhirnya mengumumkan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
“FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan status tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” tulis FIFA di laman resminya, Kamis, 30 Maret 2023.
Selain gagal tampil di Piala Dunia, Indonesia juga rugi secara materil. Sebab, pemerintah telah mengalokasikan dana hingga triliunan demi menyukseskan event ini.
Merangkum berbagai sumber, salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) pada 2020 lalu, sempat menyatakan pemerintah bakal mengucurkan dana besar untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Dana tersebut meliputi dua bagian. Pertama terkait dengan acara dan kedua soal persiapan Timnas. Adapun anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp500 miliar.
Kemudian, Kementerian Pemuda dan Olahraha (Kemenpora) membutuhkan anggaran hingga Rp500 miliar untuk pelaksaan Piala Dunia U-20.
Kemenpora kembali meminta tambahan anggaran pengembangan olahraga menjadi Rp3 triliun, dari sebelumnya Rp1,6 triliun.
Selain itu, Kementerian PUPR turut menyuntik dana sebesar Rp314 miliar untuk renovasi dua stadion utama, yakni Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali dan Stadion Manahan Solo, serta 15 lapangan latihan.
Ada lima stadion yang akan digunakan dalam perhelatan Piala Dunia U-20. Selain Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali dan Stadion Manahan Solo, ada juga Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, dan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Untuk merevitalisasi stadion tersebut, Kementerian PUPR membutuhkan suntikan dana mencapai Rp175 miliar.
Apabila suntikan dana tersebut direalisasikan untuk belanja modal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, maka kerugian modal mencapai Rp1,4 triliun.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More