Jakarta–Beberapa tahun ini dunia bisnis di Indonesia masih terbilang ‘kelam’. Pelambatan perekonomian di tanah air, mengakibatkan banyaknya perusahaan ‘Gulung tikar’. Hal ini dipengaruhi oleh income perusahaan yang menurun dan berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hanya perusahaan yang memiliki strategi jitu dan usaha ekstra kuat agar yang bisa terus bertahan di tengah badai, salah satunya PT Sepatu Bata Tbk.
Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk, Imran Malik, mengatakan, penjualan BATA dari Januari hingga Maret 2016 menunjukkan angka yang stabil dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Stabilnya penjualan tersebut tidak lain karena pihaknya selalu fokus pada kebutuhan pasar mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. Tentu saja hal ini merupakan pencapaian yang patut disyukuri dan dibangggakan, dan sesuai espektasi kita,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat, 3 Juni 2016.
Lanjut Imran, penjualan Bata sendiri masih akan terus didongkrak dari high season seperti perayaan Hari Raya Lebaran, tahun ajaran baru sekolah yang sudah di depan mata, perayaan Hari Raya Natal dan tahun baru.
Pencapain yang kini diraih oleh BATA juga tidak terlepas dari peran produksi. Pabrik Bata yang Berlokasi di Jalan Raya Cibening km 8, Desa Cibening, Purwakarta, Jawa Barat, yang telah berdiri pada tahun 1994. Hal ini sebagai perluasan dari pabrik yang sebelumnya berada di Kalibata, Jakarta Selatan. Dan pada tahun 2008 pabrik ini telah menjadi pusat semua produksi alaskaki.
Berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektar, pabrik ini didapuk sebagai pabrik ramah lingkungan atau eco friendly, dimana 30%nya merupakan lahan hijau. Pabrik dengan total SDM hampir 800 orang ini, mampu memproduksi 25.000 pasang sepatu setiap harinya.
“Dengan kondisi ekonomi seperti ini kami berbangga karena di pabrik BATA tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK),” tambah Imran.
Pabrik ini memproduksi berbagai macam alas kaki Pria, Wanita & Anak : Cemented Open (Sendal Pria & Wanita), Cemented Closed (Sepatu Pria dan Wanita), Plastic Sandals, School Shoes (Sepatu Sekolah).
Hasil produksi perseroan juga tidak hanya untuk pasar lokal melainkan juga di ekspor ke berbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Thailand, Kenya, South Africa, Zambia, Colombia, Mexico dan lain sebagainya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More