Jakarta – Dalam mendukung komitmen Indonesia pada transisi energi berkelanjutan, Grup Barito Pacific melalui dua anak usahanya yaitu Star Energy Geothermal dan Indo Raya Tenaga menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Grup PLN untuk mengurangi jejak karbon dan mengurangi emisi gas buang dari kegiatan operasional.
Dalam hal ini, Star Energy Geothermal bekerja sama dengan PLN terkait penggunaan electric vehicle (EV) di seluruh area operasionalnya, dimana PLN akan menyediakan charging station untuk mempermudah pengisian baterai. Sementara itu, Indo Raya Tenaga bekerja sama dengan PLN Enjiniring untuk melakukan studi bersama terkait potensi pengunaan amonia hijau sampai 60% dalam coal-firing.
Group CEO Star Energy Geothermal, Hendra Tan, mengatakan bahwa sebagai salah satu operator pembangkit listrik panas bumi di Indonesia, Star Energy Geothermal menerapkan kegiatan operasional secara hijau dan ramah lingkungan yang harapannya dapat menjadi contoh praktik yang baik bagi yang lainnya.
Kemudian, Presiden Direktur Indo Raya Tenaga, Peter Wijaya, mengatakan bahwa dalam kolaborasi tersebut penggunaan ammonia hijau diatas 20% pada pembangkit listrik, dimungkinkan karena Jawa 9 dan 10 adalah pioneer dalam penerapan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) satu-satunya di Indonesia yang berfungsi mengkonversi emisi pembakaran batu bara ataupun ammonia berupa nitrogen oksida menjadi air dan nitrogen murni.
“Studi ini diharapkan akan semakin mengukuhkan posisi pembangkit Jawa 9 & 10 sebagai pembangkit USC-SCR yang ramah lingkungan dan siap menjadi pembangkit yang berbahan bakar energi bersih dalam program transisi energi bersih,” ucap Peter dalam keterangannya di Jakarta, 21 November 2022.
Selain itu, Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim Pangestu, menyambut baik kolaborasi tersebut bersama dengan PLN sebagai langkah nyata dalam mewujudkan prinsip transisi energi yang adil atau just energy transition di mana setiap pemangku kepentingan dan penerima manfaat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam peta jalan transisi energi.
“Sebagai salah satu perusahaan energi di Indonesia, Barito Pacific berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah Indonesia dalam transisi energi,” ujar Agus.
Adapun, Star Energy Geothermal merupakan produsen geothermal dengan total kapasitas 875MW. Sementara Indo Raya Tenaga merupakan pemilik pembangkit USC Jawa 9 & 10 yang berkapasitas 2×1000 MW. Jawa 9 dan 10 adalah satu-satunya pembangkit listrik di Indonesia yang menggunakan teknologi pengontrol emisi paling lengkap dengan adanya SCR, Flue Gas Desulfurization, Electro-Static Precipitator, dan Low Nox burner. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (15/11), pukul 9.00 WIB Indeks Harga Saham… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang, hari ini, Jumat, 15 November… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan beragam inovasi digital… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More
Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More