HP Samsung; Diminati. (Foto: Paulus Yoga)
Pembiayaan telepon genggam atau HP masih diandalkan Home Credit, terutama dalam mengejar target pembiayaan tahun ini. Ria Martati
Jakarta–PT Home Credit Indonesia menargetkan total pembiayaan Rp600 miliar tahun ini. Sementara sampai Juni 2015, perseroan sudah menyalurkan sekitar Rp240 miliar.
Chief Executive Officer Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler mengatakan, penyumbang utama pembiayaan masih berasal dari pembiayaan telepon genggam atau kredit HP dengan porsi 80-85%. Menurutnya Home Credit telah menggandeng semua merek telepon genggam untuk produk kredit HP. Namun, merek Samsung paling laris dan bisa mendongkrak penjualan hingga 4 kali lipat.
Selain itu, peningkatan booking pembiayaan juga didorong oleh peningkatan jaringan kantor. Perseroan bahkan berencana memperluas jaringan kantornya lagi tahun ini.
“Kami berencana buka kantor cabang antara di Jawa atau Sulawesi,” kata dia usai Pengumuman Kerja sama dengan TecProtect untuk meluncurkan produk Easy Cover di Jakarta, belum lama ini. Sebelumnya, kantor cabang Home Credit Indonesia masih berkisar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) serta Bandung.
Untuk mencapai target, perseroan juga melakukan inovasi, salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan TecProtec untuk meluncurkan program Easy Cover. Program Easy Cover diluncurkan untuk membantu nasabah memproteksi barang elektronik mereka seperti perangkat seluler, tablet dan laptop dari kerusakan atau terkena cairan.
Menurutnya, sumber pendanaan masih sepenuhnya dari modal sendiri. Sampai saat ini, total modal perseroan mencapai Rp 440 miliar. “Sebesar Rp180 miliar baru disuntikkan induk usaha pada Mei lalu,” kata dia. Sampai akhir tahun, modal tersebut ditargetkan bertambah hingga Rp600 miliar.
Jaroslav menjelaskan, tujuan utama penambahan modal induk tersebut bukan hanya untuk mendukung pembiayaan tapi juga untuk membayar 1.600 karyawan, termasuk tim collection. Selanjutnya, modal tersebut digunakan pula untuk memperbarui sistem informasi teknologi (IT). (*)
@ria_martati
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More