Direksi Komisaris Bank Jatim
Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah menunjuk enam bank di Indonesia untuk melaksanakan peraturan penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal (local currency settlement framework).
Hingga saat ini, BI juga telah menggandeng Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank Of Thailand (BOT) untuk menjalankan Local Currency Settlement (LCS) Framework tersebut. Pelaksanaan LCS framework dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD) dalam transaksi perdagangan internasional.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Suprajarto menyambut positif kerjasama pelaksanaan LCS framework tersebut. Dirinya menilai, kerjasama tersebut akan lebih menyederhanakan proses transaksi antar negara.
“Karena pakai mata uang sendiri-sendiri sekarang jadi lebih efisien, kalau selama ini problem di kurs dolar AS yang naik turun, nantikan bisa lebih efisien, cepat dan nyaman,” ungkap Suprajarto usai peluncuran LCS Framework, di Kompleks BI Jakarta, Senin 11 Desember 2017.
Selain itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni juga turut menyambut baik kerjasama tersebut. Baiquni menilai, LCS framework dapat mengurangi transaksi dengan USD.
“Saat ini mungkin penggunaan dolar sekitar 80 persen dari transaksi perdagangan. Kalau bisa diturunkan saja jadi sekitar 60% hingga 70% itu tentu bagus sekali,” ungkap Baiquni.
Sejalan dengan pendapat bankir yang lain, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai, LCS framework semakin mempermudah nasabah eksportir dan importir untuk melakukan transaksi perdagangan.
“Ini tentu mempermudah nasabah eksportir importir kita. Jadi tidak usah bolak balik jual beli dolar lagi, bisa efisien harusnya,” kata Jahja.
Sebagai informasi, BI telah menunjuk enam bank lokal untuk melaksanakan LCS framework, keenam bank tersebut yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk; PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk; PT. Bank Central Asia, Tbk; PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk; PT. Bank CIMB Niaga, Tbk; dan PT. Bank Maybank Indonesia,Tbk.
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More