Jakarta–Kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang ketat yakni masih menahan suku bunga acuannya (BI Rate) di level 7,5%, ditanggapi wajar oleh Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja.
BI yang masih mempertahankan suku bunganya di level yang cukup tinggi tersebut, kata dia, hal ini sejalan dengan kondisi global yang masih diliputi oleh ketidakpastian yang tinggi dan berdampak kepada Indonesia.
“Saya kira bukan hanya faktor suku bunga AS yang dilihat oleh BI, tapi juga banyak hal lain seperti faktor Rupiah itu sendiri. Itu harus diantisipasi semua dan pasti BI juga harus hati-hati kan,” ujar Parwati di JCC, Jakarta, Selasa malam, 24 November 2015.
Menurut Parwati, kondisi perekonomian global masih dinamis dan memberikan pengaruh terhadap kondisi makro ekonomi domestik yang diindikasikan dengan masih melambatnya pertumbuhan ekonomi pada tiga kuartal terakhir.
“Masih banyak hal-hal yang masih belum terselesaikan di global. China masih slowdown, Eropa juga belum bangkit sepenuhnya, yang positif masih Amerika. Kayaknya dengan faktor-faktor itu masih banyak tantangannya di luar,” tukasnya.
Sementara itu, BI sendiri memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2016 mendatang akan berada di kisaran 12%-14%, atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini 11%.
Dirinya juga meyakini proyeksi pertumbuhan kredit tersebut dapat dipenuhi oleh industri perbankan seiring dengan akan semakin meningkatnya proyek infrastruktur dan belanja pemerintah pada tahun depan yang akan mengerek pertumbuhan ekonomi.
“Kami optimis juga di level itu (12%-14% ), bakal lebih tinggi juga sih mungkin. Karena di 2015 pun kamu tumbuhnya di kisaran 15%,” tutup Parwati. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (9/10) berbalik… Read More
Jakarta - Industri asuransi masih menghadapi hujan klaim asuransi kesehatan. Selain inflasi Kesehatan yang selalu… Read More
Jakarta – Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dan The Fed berdampak positif terhadap… Read More
Jakarta – PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) hingga triwulan III-2024 berhasil mencatatkan kinerja positif,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri mencatat nilai transaksi Kopra by Mandiri hingga Agustus 2024 sebesar Rp14.000… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengungkapkan capaian kinerja 10 tahun pemerintahan Presiden… Read More