News Update

Bank Yudha Bhakti Bukukan Kenaikan Laba 136,03%

Jakarta – PT Bank Yudha Bhakti (Bank Yudha Bhakti) mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp40,70 miliar pada semester I 2016, melonjak sebesar 136,03% secara year on year (yoy). Kenaikan ini didukung oleh kegiatan usaha yang tercatat tumbuh positif sepanjang periode tersebut.

Hingga Juni 2016, penyaluran kredit meningkat 8,05% menjadi Rp2,9 triliun. Meningkatnya penyaluran kredit diimbangi dengan Non Performing Loan (NPL) net yang terjaga di level 2,18%. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 1,39% menjadi Rp3,0 triliun.

Kinerja yang positif ini berimbas pada kenaikan aset sebesar 6,40% menjadi Rp3,6 triliun. Pada periode tersebut, total ekuitas Bank Yudha Bhakti mencapai Rp591,72 miliar.

Sejumlah indikator keuangan mencerminkan kondisi kesehatan bank, yang terlihat dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang mencapai 23,20%, Loan to Financing Ratio (LFR) sebesar 94,78%, Return on Asset (ROA) sebesar 2,36%, dan Return on Equity (ROE) sebesar 15,76%. Bank yang pada 28 Juli 2016 lalu baru saja meresmikan relokasi kantor pusatnya ini mencatatkan Net Interest Margin (NIM) di level 6,54%. Sementara rasio beban operaisonal  terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat mencapai 83,49%.

Pada Mei lalu, Bank Yudha Bhakti  telah melaksanakan right issue untuk mendukung pertumbuhan usaha bank dan memenuhi ketentuan permodalan sebanyak 1.509 miliar lembar saham. Adapun hasil dana yang diperoleh dari right issue mencapai Rp188,64 miliar. rencananya, dana tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung usaha bank.

Sampai dengan akhir tahun 2016 Bank Yudha Bhakti mentargetkan pertumbuhan total asset sebesar 27,01% menjadi Rp 4,34 triliun, kredit sebesar 27,85% menjadi Rp 3,37 triliun, dana pihak ketiga sebesar 22,99% menjadi Rp 3,65 triliun dan laba sebelum pajak sebesar 139,82% menjadi Rp 82,69 milyar. Adapun CAR 22,95%, BOPO 84,52%, LFR 92,45% dan NPL Netto pada kisaran 0,94 %.

Guna terpenuhinya realisasi rencana bisnis tersebut, maka selama semester 2 2016 Perseroan akan melakukan beberapa langkah strategis yaitu pembukaan Kantor Cabang di Makassar, Balikpapan dan Jogyakarta serta relokasi beberapa Kantor Cabang Pembantu ke tempat yang lebih strategis dan mendekati customer base Bank Yudha Bhakti. Selain itu, Bank Yudha Bhakti juga akan melakukan penambahan mesin ATM sebanyak 17 unit, membuka layanan aktivitas baru berupa layanan pembayaran SPP online, SMS Banking, serta peluncuran kartu debit serta peningkatan layanan prima kepada nasabah dengan total dana minimal Rp 500 juta.

Direktur Utama Bank Yudha Bhakti, Arifin Indra menegaskan bahwa target pertumbuhan 2016 ini optimis dapat terlampaui mengingat pencapaian kinerja pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir periode semester I tahun 2016 terlihat semakin membaik yang didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial oleh Bank Indonesia yang ditempuh pada periode semester I 2016. Hal ini diyakini Arifin, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada semester II tahun 2016.

Sementara itu dari sisi internal, peningkatan perbaikan dalam penerapan good corporate governance dan manajemen risiko serta semakin terkonsolidasinya segenap jajaran pengurus, manajemen dan karyawan Bank Yudha Bhakti juga diyakini akan mendukung terpenuhinya target pertumbuhan Perseroan pada 2016. (*)

Apriyani

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

12 hours ago

Ada Fitur Auto DCA Explore Plans di PINTU, Simak Manfaatnya Buat Investor

Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More

15 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

18 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

19 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

19 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

20 hours ago