Jakarta– PT Bank Woori Saudara (BWS) menargetkan pertumbuhan kredit 20% tahun depan dibanding realisasi tahun ini. Bank hasil merger antara Bank Woori Indonesia dan Bank Himpunan Saudara 1906 ini akan fokus pada segmen ritel dan korporasi.
Porsi korporasi dan ritel akan dijaga 45% untuk kredit korporasi dan 55% untuk segmen ritel. Di segmen korporat, BWS masih akan menggarap korporasi-korporasi Korea. Sementara di ritel. BWS masih mengandalkan kredit pada para pensiunan. BWS telah menggandeng PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) sebagai bank penyalur pembayaran manfaat pensiun dan asuransi. Dengan kerjasama itu BWS meraih 15.000 pensiunan TNI/ POLRI sebagai nasabahnya.
” Kita untuk korporatnya ke industri korean company, yang ekspor, rata-rata mereka ekspor elektronik,lebih banyak di manufaktur. Kalau ritel lebih kepada pensiunan, UMKM juga,” kata Yanto M Purbo, Presiden Direktur BWS di Jakarta, Senin 28 Desember 2015. Yanto mengatakan, kredit untuk pensiunan itu mencapai 55% dari keseluruhan kredit ritel.
Direktur Bisnis UKM dan Konsumer BWS Denny Novisar Mahmuradi menambahkan, tahun depan Perseroan akan membuka 20 jaringan kantor baru untuk menggarap bisnis ritel konsumer. Sementara untuk korporasi, masih akan berbasis di Jakarta.
“Kalau corporate sampai saat ini fokusnya masih di korean company. Korean company 90%, 10% lokal. Ke depan masih di sekitar itu. kalau konsumer pensiunnya itu di sekitar 65%, sisanya 35% kredit pegawai, kayak PNS, multiguna,” tukasnya.(*) Ria Martati
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More