Jakarta–PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori) berencana menggelar aksi korporasi berupa penerbitan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini.
Hal itu dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan dan juga sarana untuk naik kelas sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3.
Sekretaris Perusahaan Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Arianto Hartoyo menuturkan, perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya sekitar 1.268.092.898 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
Untuk memuluskannya, perseroan bakal meminta restu ke pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada tangal 30 Maret 2017 mendatang.
“Perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera setelah rencana penambahan modal tersebut disetuji oleh pemegang saham,” kata Arianto dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, rencana penambahan modal tersebut bakal mempengaruhi kondisi keuangan secara positif. Bahkan diproyeksikan melalui aksi itu perseroan dapat menurunkan biaya bunga, meningkatkan likuiditas, memperbaiki struktur permodalan yang berujung pada penguatan neraca keuangan perusahaan.
“Aset perusahaan juga bakal meningkat sehingga dapat digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan,” tambah Arianto.
Sebelumnya perseroan mengumumkan ada lima investor baru yang memiliki hak pengendalian secara tidak langsung terhadap Bank Woori. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan bahwa ada lima investor yang memiliki pengendali secara tidak angsung di Bank Woori Saudara.
Lima investor tersebut adalah Korea Investment & Securities Co Ltd, Tongyang Life Insurance Co Ltd, Hanhwha Life Insurance Co Ltd, Kiwoom Securities Co Ltd, dan IMM Private Equity Inc. Kemudian, ada dua investor lagi yaitu Eugene Asset Management dan Mirae Aset Global Investment Co Ltd yang tidak disebut memiliki hak pengendalian secara tidak langsung.
Munculnya investor baru ini disebabkan karena pemegang saham pengendali Bank Woori Saudara yaitu Woori Bank Korea melakukan langkah privatisasi. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More