Categories: Perbankan

Bank Waspadai Dampak Kabut Asap

Imbas bencana asap akibat kebakaran hutan ternyata cukup diwaspadai perbankan, terutama dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Ria Martati

Jakarta–Bencana kabut asap yang belum juga berakhir dan telah mengganggu aktivitas warga di Pulau Sumatera dan Kalimantan pun mulai diwaspadai oleh industri keuangan, seperti perbankan. Kendati belum menemukan dampak yang berarti akibat bencana kabut asap di beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan, namun bank tetap waspada.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) misalnya mengaku terus mengawasi kinerja debitornya, utamanya debitor yang terkait dengan perkebunan rakyat atau perdagangan yang terkait dengan perkebunan.

“Sejauh ini belum ada dampak yang berarti. Walaupun begitu kami tetap mewaspadai dampak dari kebakaran lahan yang luas ini terhadap kinerja debitor BRI yang terkait dengan perkebunan rakyat atau perdagangan yang terkait dengan perkebunan dan hasil kebun lainnya,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria pada Infobanknews.com di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.

Seperti diketahui, bencana kabut asap telah berlangsung lebih dari sebulan belakangan. Bukannya mereda, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) justru merilis data yang menyebutkan bahwa titik panas makin meluas di Sumatera.

“Pantauan Satelit Terra Aqua dari NASA pada Minggu (4/10) tercatat 1.820 titik, yaitu di Sumatera 1.563 titik dan di Kalimantan 257 titik,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Minggu 4 Oktober 2015 lalu.

Secara rinci, jumlah titik asap di Sumatera yaitu terbanyak di Sumsel 1.340 titik, Jambi 131 titik, Lampung 57 titik, Babel 22 titik, Riau 9 titik, dan Kepri 1 titik. Lalu di Kalimantan, yaitu Kalteng 108 titik, Kalsel 71 titik, Kalbar 51 titik, dan Kaltim 27 titik.

Sutopo mengatakan, selama lebih dari satu bulan ini hot spot di Sumsel belum juga dapat dipadamkan. Konsentrasi hot spot di Sumsel ini terdapat di perkebunan dan hutan tanaman industri di Kab. Ogan Komering Ilir. Ia mencatat 1.340 titik panas mengepung Sumatera Selatan. Ini menyebabkan jarak pandang terbatas dan kualitas udara menurun ke level tidak sehat hingga berbahaya.

Pada minggu (4/10) udara di Pekanbaru tercatat 380 ugr/m3 (Berbahaya), Jambi 504 (Berbahaya), Palembang 391 (Berbahaya), Palangkaraya 983 (Berbahaya), Medan 166 (Tidak Sehat), dan Pontianak (275 (Sangat Tidak Sehat).

Sementara itu, Direktur Konsumer Banking PT Bank Mandiri Tbk Hery Gunardi mengaku belum ada gangguan terhadap operasional cabang Bank Mandiri di Sumatera dan Kalimantan.

“Sejauh ini belum ada penutupan, masih normal,” kata Hery di Jakarta, Senin 5 Oktober 2015.  Kendati demikian kondisi kabut asap tersebut memang dikhawatirkan mengganggu kesehatan para pegawai Bank Mandiri di daerah-daerah yang terkena bencana kabut asap.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja juga mengatakan dampak kabut asap terhadap operasional bank masih relatif kecil.

“Operasional bank normal walaupun beberapa karyawan agak terganggu kesehatannya,” kata dia. Kendati demikian, kabut asap menurutnya telah berdampak pada penurunan bisnis pariwisata, hotel, restoran di Sumatera. Sementara di Kalimantan, bisnis-bisnis tersebut relatif belum terdampak. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Pengendali Saham KB Bank Biayai Operasi Jantung 10 Anak RI di Korea

Jakarta - KB Kookmin Bank, pemegang saham pengendali KB Bank, memberikan bantuan medis berupa biaya… Read More

15 seconds ago

Efek Trump Bikin Dolar Menguat, Pemerintah Diminta Segera Revisi Kebijakan DHE SDA

Jakarta – Dolar Amerika Serikat (USD) mengalami penguatan setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) AS 2024.… Read More

40 mins ago

Menkop Budi Arie Ungkap 12 Prioritas dalam Mendukung Asta Cita Presiden Prabowo

Jakarta - Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi memaparkan 12 program prioritas koperasi yang akan dilaksanakan… Read More

52 mins ago

Trump Comeback! Begini Dampaknya ke Ekonomi Indonesia

Jakarta – Donald Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).… Read More

1 hour ago

Efek Kemenangan Trump, Harga Minyak Mulai Bergerak Naik ke Level USD75,57 per Barel

Jakarta – Harga minyak dunia mulai merangkak naik pada Kamis (7/11) menyusul efek kemenangan Donald… Read More

2 hours ago

Pendapatan Venteny (VTNY) Melonjak 86 Persen di Kuartal III 2024, Inilah Pendorongnya

Jakarta - PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY) berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp186 miliar… Read More

2 hours ago