Jakarta – Pemerintah menjelaskan bahwa hadirnya program Bank Wakaf Mikro (BWM) bertujuan untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat.
BWM merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang fokus pada pembiayaan masyarakat kecil dengan pola bagi hasil, serta tidak ada dana yang didepositkan di BWM karena lembaga ini murni untuk pembiayaan. Dana yang digunakan berasal donasi dari perseorangan, lembaga maupun korporasi lewat Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan sejumlah pesantren atau sekolah Islam untuk mendirikan Bank Wakaf Mikro guna menyalurkan pembiayaan di lingkungan pesantren khususnya kelompok masyarakat kecil yang produktif.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Rosarita Niken Widiastuti menyampaikan bahwa dengan pembentukan Bank Wakaf Mikro di berbagai daerah, pemerintah melaui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bermaksud untuk memperluas akses keuangan masyarakat.
Baca juga: Kembangkan Bank Wakaf Mikro, OJK Bidik Pesantren
“Pemerintah melakui OJK mendorong pengembangan dan pemberdayaan UMKM dan ultra mikro dengan pembentukan Bank Wakaf Mikro di berbagai daerah. Ini dimaksudkan untuk memperluas akses keuangan masyarakat,” tuturnya salam Forum Merdeka Barat yang diadakan di gedung Kemkominfo, Jakarta, Selasa, 27 Maret 2018.
Mengentaskan kemiskinan merupakan salah satu fokus utama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan semakin luasnya akses keuangan, adanya BWM ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.
“Pemerintah sejak tiga tahun terakhir telah bekerja keras mengurangi kemiskinan. Kita bersyukur angka kemiskinan sudah menurun. Misalnya saja pada tahun 2015, angka kemiskinan ada pada 11,1 persen. Sedangkan pada tahun 2017 menurun jadi 10,12 persen,” ungkap Niken.
Berdasarkan data OJK, per 2 Maret 2018 sudah ada 10 BWM pada Pilot Project I dan 10 BWM pada Polot Project II, yang memiliki 2.784 nasabah dengan total nilai pembiayaan yang telah disalurkan sebanyak Rp 2.441,8 miliar.(Bagus)
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More