Jakarta–Rasio kredit bermasalah atau NPL PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC) hingga kuartal I-2016 belum banyak berubah dari kisaran 4,48%.
Direktur Utama BVIC, Daniel Budirahayu mengatakan, itu masih disebabkan oleh kondisi. pelemahan ekonomi nasional. Dimana laju pertumbuhan ekonomi nasional pada 2015 hanya 4,7% sementara awalnya diperkirakan diatas 5%.
“NPL kami masih stabil,” kata Daniel di Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016.
Namum ia berharap pada akhir semester I-2016 NPL gross telah turun ke angka 4,7% dan NPL Net 3,5%. Penuruan itu dapat dilakukan perseroan dengan cara restrukturisasi.
Apalagi langkah itu sendiri telah banyak dituruti kreditor, dengan besaran kredit yang bakal di restrukturisasi mencapai sebesar Rp200 miliar.
“Kami kasih kesempatan perpanjangan jatuh tempo dan diberi kesempatan hanya membayar angsuran pokok,”ujarnya.
Dengan strategi tersebut, Bank Victoria juga optimis tahun ini dapat meningkatkan pertumbuhan kredit sebesar 20,6%. Sehingga pada akhir tahun ini total portofolio kredit mencapai Rp14,5 triliun. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More