Jakarta – Sepanjang tahun 2022 PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) berhasil mencatatkan performa yang positif. Bank Victoria berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp226 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar 289,96% dari tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih sebesar Rp119 miliar.
Corporate Secretary Bank Victoria, Caprie Ardira mengatakan, pencapaian kinerja keuangan ini turut berkontribusi terhadap peningkatan Modal Inti Bank Victoria yang mencapai Rp3,2 triliun per 31 Desember 2022 atau telah melampaui batas minimum sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
“Demikian pula pinjaman yang diberikan meningkat menjadi Rp15,82 triliun per 31 Desember 2022 atau meningkat sebesar 7,77% dari Rp14,68 triliun per 31 Desember 2021,” ujar Caprie dalam keterangan resmi, dikutip, Senin, 3 April 2023.
Kemudian, aset Bank Victoria di tahun 2022 mencapai Rp25,93 triliun, mengalami peningkatan sebesar 9,60% dari sebelumnya sebesar Rp23,66 triliun per 31 Desember 2021. DPK mencapai Rp19,37 triliun, mengalami peningkatan sebesar 7,19% dari sebelumnya Rp18,07 triliun pada per 31 Desember 2021.
“Pencapaian kinerja bisnis dan operasional ini mempengaruhi kinerja keuangan Bank Victoria sebagaimana tercermin dalam pendapatan bunga bersih yang meningkat 67,22% menjadi Rp699 miliar dari Rp418 miliar pada tahun 2021,” jelasnya.
Selain itu, Bank Victoria juga mampu menjaga rasio-rasio keuangan utama tetap sehat. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) menjadi 21,97% per 31 Desember 2022 dari 17,49% per akhir tahun 2021. Tingkat penghimpunan dana murah yang ditunjukkan oleh rasio Current Account Savings Account (CASA) meningkat secara yoy menjadi 28,56% per 31 Desember 2022 dari akhir tahun 2021 sebesar 24,64%.
Tingkat penyaluran kredit yang ditunjukkan oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 81,69% di 2022 dari 81,25% pada akhir tahun 2021 dengan rasio kredit bermasalah yang ditunjukkan oleh rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto dan menurun menjadi masing-masing sebesar 4,23% dan 3,42%, dibandingkan dengan akhir tahun 2021 yaitu masing-masing sebesar 7,27% dan 4,08%.
“Bank Victoria juga selalu menjaga kepatuhan terkait pinjaman yang diberikan yang ditunjukkan oleh tidak adanya pelanggaran batas maksimum pemberian kredit (BMPK),” tutup Caprie. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menunjukannya komitmennya dalam mendorong pengembangan dan penguatan industri… Read More
Depok - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menganugerahkan penghargaan Wirakarya Adhitama kepada… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 0,33 persen di… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pada minggu kedua Oktober 2024 terjadi aliran modal asing… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus memperkuat kerja sama dengan berbagai kampus… Read More