Jakarta – Bank Victoria tetap mencatatkan performa yang positif hingga Kuartal II 2022. Pada periode tersebut, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp71,12 miliar, atau naik 120% secara year-on-year (yoy).
Adapun tingkat penyaluran kredit Bank Victoria meningkat 4,97% yoy atau menjadi Rp15,41 triliun dari Rp14,68 triliun di periode sebelumnya pada posisi 31 Desember 2021. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga bertahan di posisi Rp18,07 triliun. Adapun rasio likuiditas bank juga terjaga dengan RIM mencapai 84% dari 81% pada posisi 31 Desember 2021.
Pencapaian kinerja operasional tersebut, mempengaruhi kinerja keuangan Bank Victoria. Dengan pendapatan bunga bersih meningkat 126% menjadi Rp313,29 miliar dari Rp138,59 miliar, serta meningkatkan NIM ratio menjadi 3,21% dari periode sebelumnya 1,61% secara yoy.
“Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) meningkat secara yoy, menjadi 19,24% dari 16,33%. Tingkat penghimpunan dana murah yang ditunjukkan dari Current Account Savings Account (CASA) ratio meningkat secara yoy, menjadi 29,62% dari 24,12% dan Non- Performing Loan (NPL) bruto maupun neto secara yoy menurun, menjadi 4,11% dan 3,10% dari sebelumnya 6,84% dan 3,79%,” jelas Caprie Ardira, Corporate Secretary Bank Victoria pada keterangan tertulisnya, 18 Juli 2022
Sampai dengan 30 Juni 2022, realisasi atas upaya pemenuhan Modal Inti Minimum secara organik telah membukukan laba bersih sebesar Rp71,12 miliar serta anorganik melalui penerimaan Dana Setoran Modal sebesar Rp254,5 miliar pada tanggal 22 Juni 2022, sehingga pada posisi 30 Juni 2022 modal Inti Bank telah mencapai Rp2,41 triliun.
Untuk tetap terus mempertahankan performa yang positif, Bank Victoria juga tengah melaksanakan transformasi digital meliputi, produk dan layanan berbasis digital, peningkatan kapabilitas infrastruktur IT, Penguatan sumber daya manusia, transformasi budaya organisasi, serta aliansi dan kolaborasi digital, dengan senantiasa mengedepankan penerapan GCG dan Risk Management.
Selain itu, pada tanggal 11 Juli 2022 Bank telah melakukan pelunasan terhadap Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 dengan nilai pokok sebesar Rp300 miliar. Pelunasan ini merupakan pemenuhan kewajiban Bank sebagai emiten dan bentuk dari komitmen manajemen dalam melunasi surat hutang secara tepat waktu dan tepat jumlah.
Dari hasil pemeringkatan, yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) tertanggal 12 April 2022 menetapkan rating Bank Victoria berada pada peringkat idA- (Single A Minus). Hal ini menunjukan, bahwa kelayakan investasi pada Bank Victoria termasuk surat berharga yang diterbitkan tergolong baik dan dalam kategori investment grade. (*) Irawati
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More