Jakarta– Ditengah pelemahan ekonomi akibat pandemi covid-19, PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) mencatat ada beberapa sektor yang berpotensi mengerek rasio kredit macet (non performing loan/NPL) hingga semester I-2020.
Direktur Utama Bank Victoria Ahmad Fajar menilai, kinerja sektor sektor properti dan sektor pengolahan yang tidak moncer cukup membuat NPLnya sedikit naik. Tak hanya itu, sektor multifinance juga berkontribusi mendorong naiknya NPL, mengingat portofolio bisnis bank banyak masuk ke sektor tersebut.
“Portofolio kami yang lama itu di multifinance cukup banyak, dan itu bukan (multifinance) tier 1,” kata Fajar dalam paparan publik kinerja Bank Victoria secara virtual, Jumat 16 Oktober 2020.
Meski begitu dirinya menyiapkan straregu untuk mencegah rasio NPL membumbung tinggi diantaranya dengan mengurangi portofolio bisnis di sektor multifinance, utamanya multifinance bukan tier 1. Setelah mengurangi, pihaknya mengaku tidak melakukan ekspansi kredit lagi di sektor tersebut.
Sekalipun ekspansi, perseroan bakal lebih berhati-hati dan mengedepankan multifinance tier 1. Tercatat pada semester I 2020 ini, rasio NPL netto bank mengalami penurunan, dari 4,96% pada akhir 2019 menjadi 2,73% di Semester I-2020. (*)
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More