Jakarta – Ketua Project Management Office (PMO) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi mengungkapkan, Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga akhir Desember 2020 telah membukukan laba Rp2,19 triliun.
Hery menyampaikan, integrasi tiga bank syariah milik BUMN ini merupakan wujud inisiatif pemerintah untuk membangkitkan industri syariah, yang selama ini dianggap sebagai raksasa tidur.
“Laba bersih dari ketiga bank ini di Desember 2020 kemarin mencapai Rp2,9 triliun,” kata Hery pada Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Jakarta, Jumat 22 Januari 2021.
Dengan nilai aset yang mencapai Rp239,56 triliun dan melayani lebih dari 14,9 juta nasabah, BSI juga akan berupaya menjawab berbagai tantangan pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah.
Tercatat untuk Pembiayaan BSI hingga akhir Desember 2020 juga telah mencapai Rp155,51 triliun dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah mencapai Rp209,98 triliun.
Ke depannya dirinya berharap, BSI mampu mewujudkan visi menjadi pemain global dan pemain utama di industri perbankan syariah dunia dalam kurun 3-4 tahun mendatang. Visi ini bisa terwujud dengan pelayanan Bank Syariah Indonesia yang akan fokus di segmen UMKM, ritel, konsumer, dipadu kemampuan mengelola nasabah wholesale yang baik. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More