Perbankan

Bank Sulselbar Kantongi Laba Bersih Rp455,70 Miliar di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar mencatatkan laba bersih Rp455,70 miliar di kuartal III 2024. Raihan laba ini susut 18,45 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp558,78 miliar.

Laba bersih Bank Sulselbar yang terkontraksi tersebut disebabkan melonjaknya beban bunga, rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), hingga Net Interest Margin (NIM) yang mengalami penyusutan di September 2024.

Merujuk laporan keuangan Bank Sulselbar yang dipublikasikan, beban bunga bank yang dipimpin Yulis Suandi sebagai direktur utama ini tercatat naik 7,85 persen year on year (yoy). Di saat bersamaan, NIM Bank Sulselbar juga menyusut dari 6,10 di September 2023, menjadi 5,40 per September 2024.

Kemudian, BOPO juga mengalami lonjakan. Per September 2024, BOPO Bank Sulselbar tercatat 74,05, atau naik dari posisi tahun lalu yang sebesar 67,94. Seperti diketahui, rasio BOPO yang tinggi menandakan bahwa perusahaan kurang efisien dalam operasinya.

Meski begitu, kinerja intermediasi Bank Sulselbar terlihat tetap solid. Per September 2024, Bank Sulselbar mampu menyalurkan kredit Rp21,70 triliun, atau naik 4,96 persen yoy dari Rp20,68 triliun di triwulan III 2023.

Kualitas penyaluran kredit juga terjaga. Di mana, Bank Sulselbar mampu menjaga non-performing loan (NPL) gross di angka 2,46 persen dan NPL net di level 0,62 persen. Ini jauh di bawah threshold yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan, yakni 5 persen.

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sulselbar tumbuh double digit, tepatnya 12,15 persen menjadi Rp21,96 triliun per September 2024. Pertumbuhan DPK ini ditopang dari melejitnya giro dan deposito, yang masing-masing tumbuh 14,10 persen dan 15,71 persen.

Sedangkan total aset perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 8,75 persen secara yoy menjadi Rp31,85 triliun.

Sementara dari sisi rasio keuangan, return of asset (ROA) dan return of equity (ROE) yang berada di angka 2,53 persen dan 13,20 persen di September 2024. Sedangkan loan to deposit ratio tercatat 105,53 persen. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

5 hours ago

Pengacara Babay Parid Wazdi Tegaskan Dakwaan JPU Kabur dan Salah Orang

Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More

6 hours ago

Arief Mulyadi Leader Bertangan Dingin PNM Sabet CEO of The Year 2025 Infobank

Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More

7 hours ago

Kredit Sritex, Babay Parid Wazdi Tegaskan Tidak Terlibat Rekayasa

Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More

7 hours ago

Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin Dinobatkan TOP CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More

8 hours ago

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

8 hours ago