“Faktanya memang, stimulasi melalui pengeluaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur belum dapat menstimulasi pertumbuhan kredit dan ekonomi. Sebab sangat terbatas pada peran serta BUMN, belum melibatkan swasta secara optimal,” ucapnya.
Di sisi lain, laju kredit yang diperkirakan masih rendah di tahun ini, juga disebabkan karena adanya agresivitas penerimaan pajak. Oleh sebab itu, kata dia, perlu didukung sumber-sumber pembiayaan dari pasar modal dan pasar uang.
Baca juga: Suku Bunga Kredit Sudah Turun Jadi 11,97%
“Sehingga kondisi keuangan di 2017 ini siklusnya masih akan menurun (through), masih berat untuk mulai naik (upswing). Salah satunya karena laju kredit di industri perbankan masih melambat. Susah untuk mencapai double digit,” paparnya.
Sementara berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit perbankan pada Februari 2017 tercatat 8,4 persen secara tahunan atau menjadi sebesar Rp4.333 triliun. Realisasi ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari lalu, yakni 8,2 persen. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Dana Indonesia meluncurkan AI Enablement Playbook untuk memandu industri menilai dan meningkatkan kesiapan… Read More
Poin Penting Taiwan mengembangkan wisata ramah Muslim dengan fasilitas ibadah, kuliner halal, dan pengakuan global.… Read More
Poin Penting Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan inflasi kesehatan Indonesia sudah mencapai 9–11 persen, jauh… Read More
Poin Penting Pemerintah pusat bergerak cepat mendukung percepatan pemulihan Aceh Tamiang, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar… Read More
Poin Penting PINTU bersama OJK menggelar literasi kripto bertajuk Kripto untuk Mahasiswa yang diikuti lebih… Read More
Poin Penting Pemerintah siapkan paket kebijakan ekonomi khusus untuk pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh,… Read More