Jakarta – Sebagai dukungan Bank Indonesia (BI) dalam integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional, BI telah menyusun arah kebijakan Sistem Pembayaran Indonesia ke depan melalui peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025: Menavigasi Sistem Pembayaran Nasional di Era Digital.
Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (GBI), Perry Warjiyo dalam kuliah umum di London School of Economics (LSE), London (11/2) dengan tema “Diminishing Globalisation & Rising Digitalisation: Central Bank Policy Responses”. Agenda tersebut dimoderatori oleh Prof. Hyun Bang Shin, Direktur dari Saw Swee Hock Souteast Asia Centre (SEAC) – LSE yang kali ini menjadi tuan rumah kuliah umum.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi dan praktisi keuangan di London. Dalam kesempatan tersebut, GBI juga menyampaikan bahwa sinergi bauran kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan akan terus diperkuat untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional.
“Dalam menyikapi menurunnya globalisasi dan meningkatnya digitalisasi, Bank Sentral 4.0 merupakan salah satu strategi dalam mendorong inovasi dalam ekonomi dan keuangan digital untuk memperkuat daya saing dan kepentingan nasional serta mempersempit kesenjangan masyarakat,” kata Perry melalui keterangan resminya,Selasa 11 Febuari 2020.
Menurutnya, perang dagang antara AS dan Tiongkok, dan kebijakan perdagangan global lainnya yang mencirikan tren penurunan globalisasi telah berdampak pada volume perdagangan dunia dan pertumbuhan ekonomi global.
Di sisi lain, digitalisasi keuangan telah merambah ke berbagai segmen ekonomi. Ekonomi dan keuangan digital berkembang secara pesat dalam berbagai bentuk layanan keuangan fintech maupun layanan keuangan digital unbundling di luar bank maupun lembaga keuangan lainnya yang dapat berpotensi menciptakan shadow banking.
“Hal tersebut juga turut berdampak pada longgarnya mekanisme transmisi moneter, dan meningkatnya risiko terhadap stabilitas moneter dan keuangan,” tambah Perry.
Dirinya menyebutkan, perilaku pelaku ekonomi juga telah berubah terutama didorong oleh generasi milenial. Dua hal tersebut menjadi tantangan bagi bank sentral dalam memberikan respons guna menjaga stabilitas perekonomian. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More