Perbankan

Bank Riau Kepri Gandeng Rintis Implementasikan BI-Fast

Jakarta – PT Bank Riau Kepri bekerjasama dengan PT Rintis Sejahtera dalam implementasi layanan Bank Indonesia Fast Payment (BI – FAST) melalui multi – tenancy infrastruktur sharing. Bank Riau Kepri merupakan bank daerah pertama di Sumatera yang menjadi anggota BI-Fast, dan juga merupakan Bank Peserta Tidak Langsung pertama yang terkoneksi dengan layanan multi – tenancy infrastruktur sharing yang disediakan oleh PT Rintis Sejahtera.

“Dengan kerjasama ini tentu harapan kami bank riau kepri selaku bank daerah bisa terus meningkatkan layanan terutama dalam sistem pembayaran yang lebih murah, lebih efisien, lebih aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat,” ungkap Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari di Jakarta, Senin, 30 Mei 2022.

Kerjasama ini merupakan tindak lanjut atas aturan Bank Indonesia yang salah satunya menyebutkan bahwa Bank Peserta Tidak Langsung dapat menggunakan infrastruktur yang disediakan oleh pihak ketiga , agar bisa terhubung dengan BI – FAST.

Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera, Suryono Hidayat mengatakan bahwa penyediaan infrastruktur oleh PT Rintis Sejahtera telah dilakukan dengan mengacu pada ketentuan dan spesifikasi teknis dari BI. Saat ini sudah lebih dari 17 partner yang menunjuk PT Rintis Sejahtera sebagai penyedia infrastruktur dengan konsep multi – tenancy guna mendukung mitra menyelenggarakan layanan BI – FAST.

“Setelah ini kami sudah janjian akan ada pengembangan-pengembangan sistem lain untuk menunjang digitalisasi dari Bank Riau Kepri yang akan datang,” ungkapnya.

Selain menggandeng Rintis, Bank Riau Kepri juga menunjuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk ( BSI ) sebagai Bank Sponsor. Dalam aturan penyelenggaraan BI – FAST, Peserta Tidak Langsung diwajibkan menunjuk Bank Sponsor yang nantinya akan menjadi pengelola likuiditas.

Saat ini, Bank Riau Kepri tengah dalam proses konversi dari bank konvensional menjadi bank umum syariah (BUS). Proses konversi yang dimulai sejak 2019 ini tinggal menunggu izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ditargetkan rampung pada Juni 2022. (*) Dicky F.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Bos Pegadaian Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Emas

Jakarta - PT Pegadaian Persero (Pegadaian) mengungkapkan peluang besar industri bullion bank, yakni bank yang… Read More

4 mins ago

Deindustrialisasi Vs Industry Led Growth

Oleh Cyrillus Harinowo, pengamat ekonomi PAGI itu, saya melakukan perjalanan ke San Diego Hill di… Read More

15 mins ago

Pagi Trump, Sore Oncoms Ketika Demokrasi Difermentasi

Oleh Iman Sugema, ekonom senior INDEF DI Indonesia, kita akrab dengan ungkapan “pagi tempe, sore… Read More

30 mins ago

Bank Mandiri Ungkap Jurus Lindungi Valas usai Tarif Resiprokal AS

Jakarta - Likuiditas valuta asing (valas) menjadi sorotan bagi perbankan domestik di tengah gejolak perekonomian global,… Read More

32 mins ago

BTPN Syariah Bagikan Dividen Rp265,78 Miliar, 25 Persen dari Laba 2024

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTPN Syariah menyetujui untuk membagikan tunai Rp265,78 miliar dari… Read More

51 mins ago

Rapor Kinerja AUKSI 2024: Pelanggan Baru Naik 32 Persen, Transaksi Tumbuh 18 Persen

Jakarta – PT Balai Lelang Asta Nara Jaya (AUKSI) mencatat kinerja solid di 2024. Hal… Read More

1 hour ago