Categories: News UpdatePerbankan

Bank Raya: Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci Sukses Bank Digital

Jakarta – Penetrasi digital di Indonesia dalam benerapa tahun terakhir berkembang pesat. Karena itu, digitalisasi sekarang ini sudah menjadi keniscayaan, termasuk di industri perbankan. Belakangan, sejumlah bank pun mulai melakukan transformasi digital untuk meningkatkan layanan kepada nasabahnya.

Kaspar Situmorang, selaku Direktur Utama Bank Raya mengatakan, untuk menjadi bank digital yang mampu bersaing di era sekarang ini, tidak cukup hanya dengan mengubah proses layanan dari konvensional menjadi digital. Bank juga harus menjadi bagian dari suatu ekosistem.

“Bagaimana kita bertumbuh bersama ekosistem lain karena itu adalah kunci kemenangan di pertandingan bank digital ini,” ujar Kaspar dalam webinar Infobank Institute bertajuk ‘Digital Banking Outlook 2022: Open Banking Transforming Business Models’ Selasa, 5 Oktober 2021.

Menurut Kaspar, banyak bank-bank digital di Asia yang sudah mulai mendapatkan profit karena didukung oleh suatu ekosistem yang besar. Misalnya, Webank yang memanfaatkan ekosistem perusahaan teknologi multinasional, Tencent. Kemudian Mybank yang masuk dalam ekosistem e-Commerce raksasa Alibaba.

Kaspar menjelaskan, dengan tergabung dalam ekosistem yang besar bank akan memiliki biaya akusisi pelanggan atau customer acquisition cost (CAC) yang lebih rendah dari nilai umur pelanggan atau customer lifetime value (CLTV). “Kalau berdiri sendiri pasti akan sulit karena CAC nya pasti sangat mahal. Sehingga profitabilitasnya nggak akan cepat diperoleh,” ucap Kaspar.

Oleh karena itu, untuk masuk ke dalam ekosistem keuangan yang ada saat ini, menurutnya sudah seyogyanya para pelaku di industri perbankan membangun sistem open Application Program Interface (API). Melalui, open API, bank dapat mengintegrasikan produk dan layanan serta mengumpulkan informasi dengan mitra bisnis, baik e-commerce, fintech, start-up, dan korporasi lainnya melalui platform digital yang dimiliki.

“Open banking yang menjadi standar baru sekarang dj indsutri perbankan. Oleh karena itu para pelaku industri perbankan harus menguasai teknologi perbankan agar dapat integrasi dengan ekosistem lainnya,” kata Kaspar. (*) Dicky F.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

43 mins ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

2 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

2 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

2 hours ago

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

4 hours ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

5 hours ago