Perbankan

Bank Raya Fokus Garap UMKM F&B dan Ritel Lewat Saku Bisnis

Poin Penting

  • Bank Raya fokus garap UMKM F&B dan ritel lewat produk digital Saku Bisnis, sasar sektor dengan penggunaan QRIS tertinggi.
  • Perluas kolaborasi dengan SRC dan platform POS seperti Pawon dan Maju untuk penetrasi ekosistem UMKM nasional.
  • Transaksi QRIS Bisnis naik 300 persen menjadi 3,3 juta; penyaluran kredit digital tumbuh 64,8 persen capai Rp13,42 triliun.

Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya) terus memperkuat posisinya sebagai bank digital yang menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui produk andalannya, Saku Bisnis, Bank Raya kini fokus menggarap segmen UMKM di bidang food & beverage (F&B) serta perdagangan ritel.

Direktur Bisnis Bank Raya, Kicky Andrie Davetra, menjelaskan bahwa kedua sektor tersebut merupakan kontributor terbesar dalam penggunaan QRIS sehingga menjadi target utama ekspansi Saku Bisnis.

“Dengan inovasi Saku Bisnis, pertumbuhan merchant meningkat signifikan. Tahun ini kami menyasar pelaku usaha F&B dan perdagangan ritel karena kontribusinya sangat dominan,” ujarnya, di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.

Baca juga: Kredit Digital Bank Raya Melonjak 79,2 Persen di Juni 2025, Ini Penopangnya

Kicky menambahkan untuk memperluas penetrasi pasar, Bank Raya juga menyiapkan strategi kolaborasi. Salah satunya dengan menggandeng Sampoerna Retail Community (SRC) yang menaungi lebih dari 250 ribu toko kelontong di seluruh Indonesia.

Selain itu, Bank Raya juga tengah mengembangkan integrasi dengan platform point of sales (POS) seperti Pawon dan Maju.

“Targetnya, Saku Bisnis bisa hadir di ekosistem besar seperti SRC maupun POS partner pada tahun ini atau paling lambat awal 2026,” tambahnya.

Bank Raya juga mengoptimalkan integrasi QRIS statis agar lebih banyak merchant dapat langsung menggunakan layanan Saku Bisnis. Langkah ini diharapkan bisa mendorong kontribusi Saku Bisnis mencapai 5 persen dari total saku yang ada di Bank Raya.

Lebih lanjut, Kicky menegaskan bahwa pengembangan Saku Bisnis tidak hanya untuk memperluas layanan transaksi, tetapi juga membangun ekosistem digital UMKM yang berkelanjutan.

“Bagi Bank Raya, pertumbuhan bukan sekadar menambah jumlah merchant, tapi bagaimana membuat mereka terikat dalam ekosistem, aktif bertransaksi, dan merasakan manfaat nyata dari layanan kami,” katanya.

Baca juga: Bank Raya Kembali Hadirkan Kegiatan Lari Nasional, Target Ribuan Peserta

Sebagai informasi, pada Kuartal II/2025 transaksi QRIS Bisnis di Bank Raya melonjak 300 persen menjadi 3,3 juta transaksi, dengan nilai transaksi tumbuh 94 persen atau menjadi Rp13,8 miliar.

Sementara, penyaluran kredit digital Bank Raya mencapai Rp13,42 triliun atau tumbuh 64,8 persen. Outstanding kredit digital naik 79,2 persen menjadi Rp2,62 triliun. (*) Ayu Utami

Yulian Saputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

4 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

4 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

5 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

6 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

6 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

9 hours ago