bank papua
Jakarta–Produsen jamu Nyonya Meneer boleh bernapas lega. Karena memiliki peluang untuk bertahan menyusul komitmen pengusaha Rachmat Gobel untuk menyelamatkan perusahaan itu.
Titik terang tentang skenario penyelamatan perusahaan jamu legendaris tersebut terliat setelah pengusaha nasional Rachmat Gobel bertemu Presiden Direktur Nyonya Meneer, Charles Saerang, kemarin malam.
Skenario penyelamatan ini pula yang membuat kreditur-kreditur jamu Nyonya Meneer bernapas lega, khususnya Bank Papua.
Jika benar diselamatkan, bukan tidak mungkin kewajiban Nyonya Meneer bisa diselesaikan. Apalagi Bank Papua tercatat sebagai kreditur paling besar dalam kasus ini.
Berdasarkan data yang diolah, Kamis, 10 Agustus 2017, Pengadilan Niaga Semarang sempat menyatakan perjanjian perdamaian No.01/Pdt.Sus-PKPU/2015/PN. Niaga.Smg tertanggal 8 Juni 2015 batal. Dengan pembatalan homologasi ini maka PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit.
Dalam keputusan pengadilan 2015 itu nilai total utang Nyonya Meneer mencapai Rp198,4 miliar. Kala itu sejumlah kreditor dengan piutang paling besar yang harus dipenuhi antara lain Bank Papua yang mencapai Rp68 miliar, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Semarang Rp20,8 miliar, dan kewajiban terhadap karyawan (koperasi) sekitar Rp10 miliar. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau ke level 6.664,85… Read More
Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Jasa Keuangan… Read More
Jakarta - Saat ini, pasar modal Indonesia tengah menghadapi kondisi yang volatil. Menurut Ketua Dewan… Read More
Oleh Muhammad Edhie Purnawan, Pengajar pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah… Read More
Jayapura – Undian Tabungan Simpeda Periode ke 2 Tahun XXXV-2025 sukses digelar Bank Papua, Jayapura… Read More
Jayapura – Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Papua menggelar Undian Tabungan Simpeda Nasional… Read More