News Update

Bank of Tokyo-Mitsubishi Incar 40% Saham Danamon

Jakarta – Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ berniat membeli sekitar 40 persen saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon).

Mengutip laporan Nikkei, Rabu, 9 November 2017, untuk usaha itu Mitsubishi UFJ Financial Group kabarnya tengah melakukan negosiasi dengan pemegang saham Danamon dan bahkan telah menyiapkan dana investasi awal sekitar 200 miliar yen atau USD1,76 miliar.

Meskipun kepemilikan asing terhadap bank-bank di Indonesia dibatasi maksimal sebesar 40 persen, pembatasan ini dapat kelonggaran bagi investor yang memenuhi persyaratan tertentu, seperti berjanji untuk berkontribusi pada ekonomi lokal.

Seperti diketahui, Danamon merupakan bank terbesar kelima di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar dan berada di urutan ke delapan dengan total aset.

Laba bersih bank satu itu tumbuh 14 persen menjadi Rp2,79 triliun pada bulan Desember 2016. Danamon memegang kehadiran yang solid baik di perbankan ritel maupun korporasi, dengan jaringan domestik yang memiliki lebih dari 1.800 lokasi di seluruh dunia.

Gebrakan yang sudah dilakukan Mitsubishi UFJ Financial Group telah melakukan transaksi di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, dimulai dengan kesepakatan tahun 2012 untuk membeli sekitar 20 persen dari Vietnam Commercial Stock Commercial Industry, yang dikenal sebagai Vietinbank.

Bank Jepang itu menghabiskan 170,6 miliar baht (USD5,15 miliar) dan pada tahun 2013 mengakuisisi 72 persen bank pemberi pinjaman Thailand Bank of Ayudhya, dan mengambil 20 persen saham di Security Bank Filipina tahun lalu.

Laba kotor BTMU di wilayah Asia-Oceania hanya mencapai USD8,9 miliar pada tahun 2014, dibandingkan laba HSBC yang mencapai dengan USD22,9 miliar.

Menurut Nomura Securities, aksi korporasi ini akan meningkatkan pangsa keuntungan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di luar negeri dari 40 persen menjadi lebih dari 50 persen.

Karena langkah-langkah internasional untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme tumbuh lebih ketat, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ berencana untuk melakukan due diligence dengan hati-hati untuk mendeteksi masalah kepatuhan yang dapat memaksanya untuk menghentikan perundingan. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

3 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

4 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

4 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

6 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

6 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

9 hours ago