Perbankan

Bank NTT Siapkan Dana Rp37 Miliar untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

Poin Penting

  • Bank NTT memastikan kesiapan melunasi pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri D senilai Rp37 miliar yang jatuh tempo 21 Desember 2025
  • Kepastian pelunasan obligasi ini menjamin stabilitas operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha Bank NTT
  • Kinerja Bank NTT hingga Juni 2025 solid, ditandai laba bersih Rp89,44 miliar (+9,82 persen yoy), pertumbuhan kredit dan DPK, dan aset meningkat menjadi Rp17,57 triliun.

Jakarta –  PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyampaikan kesiapan dalam melakukan pembayaran pokok atas Obligasi Berkelanjutan I Bank NTT Tahap I Tahun 2018 Seri D (BNTT01DCN1).

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 21 Desember 2025 dengan nilai Rp37 miliar

“Seluruh kewajiban sebagai Emiten dalam rangka pelunasan pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I Bank NTT Tahap I Tahun 2018 Seri D pada saat jatuh tempo telah dicadangkan dan bank mampu untuk melunasi seketika,” tulis keterangan resmi manajemen Bank NTT, dikutip Jumat, 28 November 2025.

Selain itu, dana yang telah dicadangkan tersebut telah disiapkan pada pos kas atau setara kas.

Baca juga : Pollux Hotel Group Terbitkan Obligasi Hijau Rp500 Miliar

“Emiten telah mencadangkan dana untuk melunasi kewajiban yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2025 sebesar Rp37.000.000.000,- (tiga puluh tujuh miliar rupiah) telah disiapkan pada pos kas atau setara kas,” jelasnya.

Dalam hal kewajiban emiten untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan I Bank NTT Tahap I Tahun 2018 Seri D, disampaikan bahwa sumber dana tersebut bukan berasal utang.

Dengan demikian, Bank NTT memberikan kepastian hukum terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha bank kepada pemegang Obligasi Berkelanjutan I Bank NTT Tahap I Tahun 2018 Seri D.

Kinerja Bank NTT

Berdasarkan catatan Infobanknews, hingga Juni 2025, Bank NTT berhasil membukukan laba bersih Rp89,44 miliar, tumbuh 9,82 persen secara year-on-year (yoy). Perolehan laba bersih tersebut ditopang pendapatan bunga bersih mengalami pertumbuhan 4,14 persen (yoy) menjadi Rp535,13 miliar.

Dari sisi intermediasi, Bank NTT mengalami pertumbuhan dari aspek kredit dan dana pihak ketiga (DPK), masing-masing sebesar 2,18 persen (yoy) dan 1,84 persen (yoy) menjadi Rp12,78 triliun dan Rp13,13 triliun.

Baca juga : Resmi Masuk Pasar Repo, Transaksi Berbasis Obligasi SMF Tembus Rp299 Miliar dalam 10 Hari

Kualitas aset juga terjaga. Ini terlihat dari non performing loan gross di Juni 2025 berada di level 3,47 persen. Sementara NPL net turun 40 basis poin menjadi 1,12 persen.

Khusus untuk DPK, bank yang berdiri pada tahun 1962 ini sudah memiliki dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai Rp7,25 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 55,19 persen dari total DPK Bank NTT.

Kinerja Bank NTT yang positif di paruh pertama 2025 ditutup dengan peningkatan aset bank sebesar 1,90 persen (yoy), dari Rp17,24 triliun menjadi Rp17,57 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

22 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

54 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

4 hours ago