Perbankan dan Keuangan

Bank Neo Commerce Gaet Dua Mitra Strategis Salurkan Kredit Modal Kerja

Jakarat – PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC konsisten bersinergi dengan para pelaku ekonomi untuk menyalurkan kredit modal kerja. Teranyar, BNC melanjutkan kerja sama dengan Gadai MAS Group, platform kegiatan usaha pegadaian yang kegiatan usahanya meliputi penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum gadai.

Tak hanya itu, BNC juga menjalin kerja sama dengan mitra baru, yaitu Topas Multi Finance, perusahaan pembiayaan terpercaya yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kerja sama dengan Gadai Mas Group merupakan kelanjutan kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2023 lalu. Di tahun pertama, BNC telah menyalurkan kredit senilai Rp142 miliar. Dalam jalinan kerja sama terbaru di awal November lalu, BNC meningkatkan jumlah kreditnya dengan tambahan Rp135 miliar. Dengan demikian, jumlah total penyaluran kredit hasil kerja sama BNC dan Gadai MAS Group senilai Rp277 miliar.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce, Tbk., Eri Budiono mengungkapkan bahwa BNC tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi perbankan, tetapi juga aktif dalam mendukung berbagai upaya pemerintah untuk mempercepat laju pertumbuhan inklusi keuangan di Tanah Air.

Baca juga: Efisiensi Terukur, Bank Neo Commerce Raup Laba Rp4,06 Miliar di September 2024

“Penyediaan berbagai produk keuangan yang relevan dengan berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadi salah satu langkah strategis yang kami lakukan, dan ini tidak terlepas dari kerja sama dengan berbagai mitra kami,” ujar Eri dikutip 19 November 2024.

Lebih lanjut, Eri menekankan bahwa sejak awal transformasi BNC menjadi bank dengan layanan digital, BNC konsisten menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, baik di sektor teknologi, fintech, e-commerce, maupun lembaga keuangan lainnya.

“BNC menjadi salah satu bank berbasis digital yang sukses dalam membangun ekosistem terbuka, yang tidak hanya menguntungkan bagi bank, tetapi juga bagi para mitra dan, yang terpenting, bagi masyarakat yang lebih inklusif dan terhubung dengan layanan keuangan yang lebih baik,” jelas Eri.

Kinerja BNC Kuartal III 2024

Sementara dari sisi kinerja, BNC mampu meraih laba sebesar Rp4,06 miliar di sembilan bulan pertama di tahun 2024. Capaian ini utamanya ditopang dari penyaluran kredit terhadap segmen korporasi, yaitu senilai Rp2,31 triliun pada posisi September 2024, naik sebesar 88,01 persen dari Rp1,23 triliun pada September 2023.

Adapun rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNC yang terus mengalami penurunan, menjadi sebesar 99,88 persen di kuartal III 2024, turun dari 116,91 persen di kuartal III 2023. Hal ini menunjukkan bahwa layanan operasional Bank semakin efisien melalui optimalisasi layanan perbankan digital serta penerapan digitalisasi pada proses bisnis.

Terkait penyaluran kredit secara keseluruhan, Bank Neo Commerce semakin menerapkan prinsip kehati-hatian dalam prosesnya. Pada September 2024, BNC menyalurkan kredit sebesar Rp9,26 triliun, terkoreksi 15,54 persen dari posisi September 2023 Rp10,97 triliun.

“Dalam penyaluran kredit, BNC lebih mengutamakan kualitas kredit yang disalurkan,” jelas Eri.

Hingga akhir September 2024, Non Performing Loan (NPL) net tercatat 0,99 persen dan NPL gross sebesar 3,72 persen.

Dari rasio kecukupan modal, BNC juga mencatatkan pertumbuhan Capital Adequacy Ratio (CAR), meningkat 7,83 persen year to date menjadi 34,18 persen pada posisi September 2024 dari sebelumnya 26,35 persen di posisi September 2023.

Meningkatnya CAR menunjukkan semakin baiknya kemampuan bank untuk menanggung risiko dari kredit yang diberikan dan menunjang kemampuan bank untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan kredit.

“Dengan berbagai langkah yang dilakukan, kinerja BNC semakin menunjukkan perbaikan dan kami kini berfokus pada profitability,” ungkap Eri.

Baca juga: Reksa Dana PNM Indeks Infobank15: Solusi Investasi di Tengah Momentum Penurunan Suku Bunga

Sementara, BNC baru saja menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 November 2024. Adapun hasil rapat menyetujui dua agenda utama, yaitu Persetujuan Rencana Penyesuaian Batas Maksimum Kepemilikan Saham dan Persetujuan Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan).

Persetujuan dari para pemegang saham perseroan pada kedua agenda utama tersebut merupakan bentuk komitmen pemegang saham BNC untuk patuh pada regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Marak Serangan Ransomware, Allo Bank Perkuat Sistem Pertahanan IT

Jakarta – Serangan siber yang mendera bank-bank di Tanah Air tak pernah usai. Teranyar, salah satu… Read More

9 mins ago

Kasus Uang Palsu UIN Makassar, BI Ingatkan Hal Ini ke Masyarakat

Jakarta – Uang palsu yang diproduksi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan diduga telah… Read More

47 mins ago

KoinWorks Bank Resmi Ganti Nama jadi Bank Luna, Ini Alasannya

Jakarta – Koinworks Bank atau PT BPR Koinworks Sejahtera Annua mengumumkan perubahan nama menjadi PT… Read More

50 mins ago

QRIS Makin Diminati, Transaksi Kartu ATM Terus Susut

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital semakin diminati masyarakat. Tercermin pada November 2024 volume transaksi QRIS… Read More

2 hours ago

BEI ‘Tendang’ 8 Emiten Pailit, Ini Daftarnya!

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melakukan penghapusan pencatatan efek atau delisting terhadap… Read More

3 hours ago

Tak Hanya Australia, Indomie juga Pernah Ditarik di Dua Negara Ini

Jakarta – Empat varian rasa produk mi instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur… Read More

3 hours ago