“Dengan negara berpenduduk 250 juta, dan poin sandang, pangan dan perumahan masih sangat diminati, khususnya rumah di mana menjadi poin penting. Jadi pada tahun ini kami akan lebih mendorong segmen konsumer, khususnya KPR pada tahun ini,” ujar Endy.
Endy menjelaskan, pada tahun ini pembiayaan ditargetkan tumbuh 10 persen dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp40,01 triliun. Dari jumlah tersebut, pada tahun lalu segmen korporasi menyumbang sebesar Rp23,3 triliun, sedangkan segmen konsumer Rp16,71 triliun.
Baca juga: BI Kritik Wacana KPR Tanpa DP
Endy juga menambahkan, pada tahun ini, Bank Muamalat akan mendorong porsi pembiayaan yang tadinya korporasi sebesar 60 persen dan konsumer 40 persen, menjadi seimbang yakni masing-masing 50 persen.
“Kita melihat ke kebutuhan masyarakat yang tinggi, serta pada segi risiko, sektor ini juga sangat manageable. Risk management sangat termitigasi dengan baik, makanya kita dorong ke segmen ini,” tutup Endy. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More