Perbankan

Bank Mestika Catat Penurunan Laba Bersih 20,48 Persen di 2023

Jakarta – PT Bank Mestika Dharma Tbk. (Bank Mestika) mencatat penurunan laba bersih di tahun 2023. Tercatat laba Bank Mestika menurun sebesar 20,48 persen secara tahunan (yoy) atau menjadi Rp416,10 miliar, dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp523,28 miliar.

Mengutip dari laporan keuangan Bank Mestika, penurunan laba tersebut salah satunya disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang menurun sebesar 5,76 persen yoy menjadi Rp938,26 miliar, yang pada tahun sebelumnya sebesar Rp995,62 miliar.

Beban operasional Bank Mestika pun meningkat menjadi Rp405,04 miliar dari tahun sebelumnya Rp326,56 miliar. Di mana penyumbang terbesar beban tenaga kerja meningkat Rp26,29 miliar menjadi Rp298,81 miliar.

Baca juga: Laba Bank Sulselbar Naik Tipis Jadi Rp666,9 Miliar di 2023

Alhasil, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) meningkat menjadi 60,58 persen dari tahun sebelumnya 52,74 persen.

Dari fungsi intermediasi, sepanjang tahun 2023 Bank Mestika mampu mendongkrak kredit sebesar 6,28 persen yoy menjadi sebesar Rp9,39 triliun.

Bank Mestika juga mampu menjaga kualitas kreditnya. Ini tercermin dari NPL Net yang berada di level 0,69 persen dan NPL Gross di posisi 1,37 persen.

Baca juga: Jual Lini Bisnis Ini, Laba Bersih Citi Indonesia 2023 Meroket 81,64 Persen

Sementara itu, Dana Pihak ketiga (DPK) Bank Mestika juga menurun tipis jadi Rp10,84 triliun dari Rp10,93 triliun. Dengan Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang juga mengetat di level 86,58 persen, dibandingkan sebelumnya 80,84 persen

Adapun, total nilai aset Bank Mestika di tahun 2023 sebesar Rp16,07 triliun menurun sebesar 3,20 persen, dari sebelumnya sebesar Rp16,60 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Ditutup Naik 1 Persen Lebih ke Level 8.644

Poin Penting IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.… Read More

3 hours ago

Kejar Ekonomi Tumbuh 6 Persen, INDEF Nilai Kredit Harus Naik 2 Kali Lipat

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi 6 persen hanya bisa dicapai jika kredit perbankan naik… Read More

3 hours ago

INDEF Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Tertekan Meski Ekonomi Tumbuh

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum diikuti perbaikan upah riil. Meski pengangguran turun,… Read More

3 hours ago

INDEF Ungkap Strategi Ekonomi RI Tembus 6 Persen di Tengah Tekanan Fiskal

Poin Penting INDEF mendorong investasi, ekspor, dan belanja pemerintah sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Target… Read More

4 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Lanjut Menguat 0,87 Persen di Level 8.612

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More

6 hours ago

Rupiah Tertekan di Awal Pekan, Pasar Waspadai Arah Kebijakan dan Sentimen Global

Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More

9 hours ago