Analisis

Bank Mega: Banyak Nasabah Tanyakan Kebijakan Kartu Kredit

Jakarta – Penerapan kewajiban pelaporan transaksi kartu kredit yang rencananya akan mulai dilakukan akhir Mei mendatang masih menjadi sorotan para nasabah Bank Mega.

Direktur Credit Card and Personal Loan Bank Mega, Wiweko Probojakti mengungkapkan, dalam seminggu terakhir, ada sekitar 100 nasabah kartu kredit menghubungi Call Center Bank Mega untuk meminta informasi terkait kebijakan baru itu.

“Yang telpon ke kami 100 dalam seminggu terakhir di call center, tapi kami bisa jawab seperti edarannya bahwa ini usaha pemerintah menggiatkan pajak, dan kami sebagai perusahaan publik pasti comply dengan aturan,” kata pria yang akrab dipanggil Dodit itu kepada Infobank, di Jakarta, Senin, 18 April 2016.

Dia juga menjelaskan, pelaporan tersebut nantinya akan dikoordinasikan oleh Bank Indonesia (BI) untuk selanjutnya diserahkan ke Ditjen Pajak.

“Kami sudah dikoordinasikan oleh BI, untuk pelaporan bulan depan itu mungkin melalui BI, di compile disana, kemudian BI memberikan ke DJP,”tambahnya.

Menurutnya dampak dari kebijakan baru Pemerintah itu terhadap nasabah kartu kredit kemungkinan baru akan terlihat 2-3 bulan setelah diterapkan. Saat ini, jumlah kartu kredit Bank Mega sendiri menurutnya ada 1,7 juta lembar.

Seperti diketahui, berkenaan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 39/PMK.03/2016 tentang rincian jenis data dan informasi serta tata cara penyampaian data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan, penerbit kartu kredit wajib melaporkan data detail transaksi kartu kredit nasabah. Aturan tersebut berlaku sejak ditetapkan pada 22 Maret 2016.

Adapun aturan tersebut mewajibkan bank atau lembaga penyelenggara kartu kredit melaporkan data dari nasabah yang bersumber dari billing statement atau tagihan. Di antaranya meliputi nama bank, nomor rekening kartu kredit, ID merchant, nama merchant, nama pemilik kartu, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), bulan tagihan, tanggal transaksi, rincian dan nilai transaksi dan pagu kredit.

Penyampaian ini, pertama kali paling lambat 31 Mei 2016 baik secara elektronik (online) maupun langsung. Selanjutnya, data transaksi kartu kredit nasabah wajib diserahkan setiap akhir bulan.

Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaraan di tanah air mencatat ada 23 penerbit kartu kredit, antara lain Bank ANZ Indonesia, Bank Bukopin, ICB Bumiputera (kini menjadi Bank MNC Internasional atau MNC Bank), BCA, Bank Danamon, ICBC Indonesia, Maybank Indonesia, Bank Mandiri, Bank Mega, BNI, PaninBank, BRI, PermataBank, Citibank, HSBC, Bank OCBC NISP, Standarc Chartered Bank, Bank UOB Indonesia, BNI Syariah, Bank Sinarmas, Bank QNB Kesawan dan AEON Credit Services.

Adapun jumlah kartu kredit yang beredar di masyarakat tercatat sudah sebanyak 16.878.261 keping per Januari 2016. Dari sisi transaksi mencapai 23.995.879 kali, dengan nominal sebesar Rp22,92 triliun selama bulan Januari lalu. (*)

Editor: Apriyani K

admin

View Comments

  • Dimana kira-kira saya bisa mendapatkan rincian jumlah kartu kredit yang diterbitkan oleh masing-masing ke 23 penerbit kartu kredit tersebut?

  • Saya Desi Kurnia Sari nasabah kartu kredit bank mega, tg 8 desember 2016 saya mendapat tawaran mega loan card sebesar 3jt rupiah dg dijanjikan dana akan ditransfer ke rek mandiri milik saya..sms konfirmasi mega loan card sudah saya terima dengan besaran jumlah 3jt rupiah.. Tapi sampai saat ini dana nya belum ditransfer ke rek mandiri sy sesuai janji saat ditlp.. Bagaimana ya baiknya.. Sy telp cs mega td sibuk..mohon maaf sebelumnya dan terimakasih

    Desi Kurnia Sari
    No tlp 081320107112

Recent Posts

RUPST Maybank Angkat Kembali Dato’ Khairussaleh Ramli Jadi Presiden Komisaris

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Perseroan) tahun… Read More

11 hours ago

Perkuat Layanan Digital, CIMB Niaga Hadirkan Digital Branch Batam-Nagoya

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus menghadirkan inovasi layanan perbankan digital… Read More

12 hours ago

Warga RI Makin Doyan Ngutang di Paylater, Ini Buktinya

Jakarta – Skema pembiayaan beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) terus menunjukkan ekspansi… Read More

12 hours ago

Dukung Palestina, Pemerintah Siap Evakuasi Kemanusiaan Tanpa Relokasi Permanen

Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah mengintensifkan upaya diplomatik dan kemanusiaan di kawasan Timur Tengah, khususnya… Read More

12 hours ago

Transaksi Digital Bank Mega Syariah Melonjak 30 Persen Selama Lebaran 2025

Jakarta - PT Bank Mega Syariah mencatat adanya peningkatan volume transaksi digital pada mobile banking… Read More

12 hours ago

Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Capai Rp80,07 T, OJK Soroti Kenaikan Kredit Macet

Jakarta – Industri pembiayaan berbasis teknologi atau fintech peer-to-peer (P2P) lending terus mencatatkan pertumbuhan pesat… Read More

12 hours ago