Jakarta–Kendati perekonomian nasional tengah lesu, namun PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) mampu mencatatkan laba bersihnya sebesar Rp18,4 miliar di kuartal III-2015 atau naik 18% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Realisasi laba bersih ini lebih tinggi dari yang ditargetkan, yaitu sebesar Rp15,2 miliar,” ujar Direktur Utama Bank Mantap Nixon L.P. Napitupulu di Jakarta, Jumat, 23 Oktober 2015.
Dia menjelaskan, pencapaian laba bersih yang sebesar Rp18,4 miliar tersebut, ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income /NIM) yang mencapai Rp116,5 miliar atau tumbuh 39,7% dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp87,3 miliar.
“Pendapatan bunga bersih ini seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit sepanjang tahun ini,” tukas Nixon.
Ke depan, kata dia, Bank Mantap akan lebih intensif menjalin hubungan dengan tiga BUMN induknya, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Taspen (Persero), dan PT Pos Indonesia. Sebagai pemegang saham, tiga BUMN tersebut berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pensiunan.
Sebagaimana diketahui saat ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki 58,25% saham bank yang dulunya bernama PT Bank Sinar Harapan Ball. PT Taspen dan PT Pos Indonesia masing-masing memiliki 20,2% saham Bank Mantap, sedangkan 1,35% saham dimiliki minoritas.
Secara resmi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru menyutujui PT Taspen dan PT Pos masuk ke Bank Mantap pada 28 Mei 2015. Selanjutnya, OJK menyetujui nama PT Bank Mandiri Taspen Pos pada 27 Juli 2015. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More