News Update

Bank Mandiri Salurkan Pinjaman Valas ke ZINC Senilai US$96 juta

Jakarta– Bank Mandiri menandatangani perjanjian kredit valas dengan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) dengan total mencapai US$96 juta. Pinjaman valas ini akan digunakan untuk membiayai operasional perusahaan serta medukung modal kerja ZINC.

Dari total pinjaman yang diberikan tersebut, mayoritas akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja serta belanja modal (capital expenditure) ZINC dalam menambah kapasitas produksi di sektor pertambangan mineral. Di samping itu, Bank Mandiri juga memberikan tambahan non cash loan sebesar US$ 14 juta.

Adapun, kerjasama tersebut ditandatangani VP Corporate Banking Bank Mandiri Hamzah Syawaludin dan Direktur Utama ZINC Harjanto Widjaja serta disaksikan oleh SVP Corporate Banking Bank Mandiri Helmy Afrisa Nugroho dan Direktur Pengembangan Usaha ZINC Evelyn Kioe di Jakarta, Senin (28/6).

Bank Mandiri mengatakan kerjasama ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk terus mendukung industri pertambangan dan diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi ke depan.

“Dukungan ini menjadi bukti realisasi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan utama yang diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi ke depan,” ungkap Helmy melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 30 Juni 2021.

Helmy menambahkan, ke depan Bank Mandiri juga akan terus menggali potensi kredit di sektor-sektor prospek positif lainnya seperti Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perkebunan sawit dan CPO, energi serta konstruksi.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha ZINC Evelyn Kioe mengatakan sebagian dana hasil perjanjian kredit ini akan dipakai untuk memperkuat sisi produksi perusahaan seperti investasi infrastruktur penambangan guna menambah kapasitas produksi.

Salah satunya yakni pembangunan smelter yang berada di Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Pembangunan fasilitas pertambangan tersebut direncanakan akan memasuki tahap commisioning pada kuartal III 2021 dan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia.

“Kami berharap dengan perjanjian kredit ini dapat memacu produksi sesuai dengan target sebelumnya, dan target penyelesaian smelter milik ZINC dapat berjalan baik sejalan dengan program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia,” ungkapnya. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

3 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

4 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

7 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

7 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

8 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

10 hours ago