News Update

Bank Mandiri Salurkan Kredit Produktif Rp3,9 Miliar ke UMKM di Cilegon

Cilegon– Bank Mandiri menyalurkan kredit produktif segmen UMKM dan SME sebesar Rp3,9 miliar kepada 6 debitur di Cilegon, Banten pada Selasa (14/7). Penyaluran kredit produktif ini merupakan realisasi dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sejak awal Juli 2020, Bank Mandiri Area Cilegon telah menyalurkan dana Program PEN lebih dari Rp10,8 miliar. Selain itu, Bank Mandiri Area Cilegon akan menyalurkan KUM dan KUR rata-rata Rp12 hingga Rp15 miliar per bulan.

Adapun 6 debitur yang mendapatkan kredit produktif bergerak di bidang usaha pakaian jadi, warung makanan, industri makanan ringan, jasa konstruksi, kontraktor dan supplier material. Para debitur mendapatkan pembiayaan berskema kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan besaran bervariasi di kisaran Rp60 juta hingga Rp1,9 miliar.

Executive Vice President Regional III/Jakarta 1 Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengungkapkan bahwa Bank Mandiri menargetkan penyaluran pembiayaan program PEN yang optimal, dengan tetap menjaga kehati-hatian dan track record debitur di perbankan. Tujuannya agar penyaluran Program PEN dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami memanfaatkan seluruh jaringan mikro, UKM dan SME kami di lapangan untuk memastikan bahwa debitur tersebut memang layak dan benar-benar memiliki usaha yang potensial. Tujuannya, agar pembiayaan ini tepat sasaran dan benar-benar bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, sesuai dengan tujuan program PEN,” ujar Teuku Ali Usman.

Teuku Ali Usman menambahkan, pihaknya akan melakukan pendampingan kepada debitur penerima kredit PEN, agar kebutuhan debitur dapat terpenuhi, termasuk jika dibutuhkan tambahan pembiayaan. Menurutnya, penyaluran kredit khusus segmen UMKM dan SME akan diarahkan ke sektor-sektor produktif, seperti sektor pertanian, perkebunan, jasa & perdagangan, industri pengolahan, pariwisata serta sektor lain yang memberikan dampak pada ketahanan pangan.

“Untuk mempercepat proses penyaluran dan implementasi protokol kesehatan dalam bisnis di era New Normal, kami juga telah memanfaatkan dukungan TI dalam proses bisnis, seperti aplikasi Mandiri Pintar untuk memangkas proses administrasi dalam  pengajuan kredit mikro produktif agar persetujuan bisa diperoleh dalam 15 menit,” pungkasnya. (*) Evan Yulian Philaret

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

2 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

22 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

23 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

24 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago