News Update

Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp92,8 Triliun

Belitung – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat, sampai dengan Agustus 2016 perseroan telah menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp92,8 triliun (bank only) atau mengalami pertumbuhan sekitar 40,2% jika dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, penyaluran kredit ke Infrastruktur yang tumbuh 40,2% tersebut sejalan dengan komitmen perseroan dalam mendukung upaya pengembangan infrastruktur. Hal ini dilakukan guna menopang perekonomian nasional.

Dia merincikan, dari total penyaluran kredit infrastruktur tersebut, penyaluran terbesar diserap oleh sektor transportasi yang mencapai Rp36,4 triliun, dengan proyek yang dibiayai antara lain proyek pengembangan bandara, pelabuhan laut serta kereta api.

“Proyek infrastruktur lain yang memperoleh pendanaan Bank Mandiri antara lain proyek pembangkit tenaga listrik sebesar Rp28,7 triliun, pembangunan jalan tol Rp15,3 triliun dan sektor telekomunikasi Rp12,5 triliun,” ujar Rohan di Belitung, Kamis, 22 September 2016.

Menurutnya, infrastruktur merupakan salah satu komponen utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk itu, melalui penguatan fungsi intermediasi perbankan, infrastruktur di Indonesia dapat semakin baik dan bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.

Rohan menjelaskan, proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai pada umumnya bersifat tahun multi years, sehingga proses pencairannya pun mengikuti perkembangan dari masing-masing proyek. Dengan pola tersebut, tingkat pencairan kredit yang telah disetujui pun berbeda-beda.

“Dari nilai komitmen Rp92,8 triliun, pinjaman yang telah dicairkan adalah Rp49,4 triliun, meningkat sekitar 19% dari periode yang sama tahun lalu,” tukasnya.

Sementara, pada sektor transportasi, kata dia, pencairan pinjaman hingga Agustus 2016 adalah Rp16,7 triliun. Sementara pencairan kredit untuk pembangkit tenaga listrik telah mencapai Rp15,6 triliun, proyek jalan tol Rp7,6 triliun, dan sektor telekomunikasi Rp8,9 triliun.

“Kami gembira karena berkat pengelolaan kredit yang baik, seluruh kualitas kredit sektor infrastruktur Bank Mandiri dinilai lancar,” ucapnya.

Pengelolaan kredit tersebut, dilakukan melalui strategi diversifikasi limit pinjaman, evaluasi industri dan kinerja calon debitur, koordinasi antar Unit Bisnis, serta evaluasi portofolio kredit. Di samping itu pada kredit yang eksisting, perseroan menerapkan strategi early warning signal dan prinsip antisipatif serta monitoring administrasi kredit.

“Sampai dengan akhir 2016 kami memproyeksikan rencana penarikan sekitar Rp17 triliun terutama dari proyek-proyek pembangkit listrik serta migas,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

27 mins ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

7 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

17 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

17 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

17 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

17 hours ago