Ibu-ibu tengah menyiapkan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Bandung – Bank Mandiri Region VI Jawa Barat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp24 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 16 debitur di wilayah Jabar.
CEO Bank Mandiri Region VI/Jabar, Nila Mayta Dwi Rihandjani mengatakan, pembiayaan kepada mitra Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut terdiri dari baki debet sebesar Rp13 miliar untuk 6 debitur UMKM dan Rp11 miliar untuk 10 debitur mikro.
“Dari MBG ini kita bisa banyak sekali mendapatkan potensi-potensi pembiayaan di setiap SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi). SPPG-nya kita biayai, pegawainya kita biayai, pemasok-pemasoknya bisa kita biayai juga semuanya. Sehingga ini potensi yang bisa kita garap dari dapur SPPG,” ujar Nila dalam Media Gathering Bank Mandiri 2025 di Bandung, Senin, 8 Desember 2025.
Baca juga: BGN Klaim 198 SPPG Sudah Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Selain MBG, Bank Mandiri Region VI Jabar juga mencatatkan realisasi pembiayaan kredit fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebagai bagian dari dukungan terhadap program 3 juta rumah pemerintah.
Hingga saat ini, realisasi pembiayaan FLPP telah mencapi Rp163 miliar untuk 1.049 debitur. Sementara itu, kredit sebesar Rp6 triliun disalurkan kepada 2 debitur yang merupakan developer, rekanan, atau pemasok proyek perumahan.
“Pertumbuhan kredit rumah kita di Jawa Barat naiknya signifikan. Kita kencang banget di program 3 juta rumah melalui program FLPP maupun program-program dari sisi pengusaha yang bergerak di bidang pembangunan rumah, demand side maupun supply side,” ungkapnya.
Baca juga: FLPP Semester I 2025 Tembus Rp18,8 Triliun, Ini Target Rumah yang Dibangun
Sementara itu, untuk pembiayaan KPR rumah subsidi bagi masyarakat, realisasi penyaluran juga telah mencapai Rp163 miliar kepada 1.049 debitur.
Bank Mandiri juga tengah memproses penyaluran Kredit Industri Padat Karya (KIPK), yakni program pembiayaan pemerintah di bawah Kementerian Perindustrian yang bertujuan mendorong pertumbuhan sektor industri padat karya.
Nila mengungkapkan, pihaknya telah menerima permintaan dukungan dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) terkait pembiayaan KIPK, dengan potensi penyaluran mencapai sekitar Rp17 triliun di Jabar.
“Kemarin saya juga ditelepon oleh pak Setneg, bahwa ada lagi program baru, namanya KIPK, Kredit Industri Padat Karya. Itu juga program subsidi yang potensinya sangat besar di Jawa Barat ini juga. Ketua divisinya bilang ada potensi sekitar Rp17 triliun untuk bisa dibiayai,” pungkasnya.
Baca juga: Bank Mandiri Lapor Sudah Salurkan 63 Persen Dana Pemerintah ke Sektor Padat Karya dan UMKM
Adapun program KIPK dijadwalkan mulai terkoneksi secara host-to-host antara sistem Bank Mandiri dan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan pada pekan ketiga Desember 2025.
Selain itu, Bank Mandiri turut menyalurkan kredit usaha untuk alat dan mesin pertanian (Alsintan). Hingga saat ini, realisasi penyaluran kredit Alsintan telah mencapai Rp1,5 miliar kepada 2 debitur. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Bank Mega menyoroti kerentanan instruksi pencairan dana karena bank hanya menerima instruksi dari… Read More
Poin Penting Huawei mendorong adopsi AI di industri keuangan Indonesia, dengan fokus pada teknologi yang… Read More
Poin Penting Pemerintah mendorong penyusunan grand design industri TPT untuk meningkatkan daya saing global sektor… Read More
Poin Penting Dirut Indolife Pensiontama, Andreas S. Soedjijanto, masuk jajaran Top 100 CEO 2025 versi… Read More
Poin Penting IHSG ditutup menguat 0,51% ke level 8.700,92, mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah.… Read More
Poin Penting Bea Cukai meluncurkan website baru www.beacukai.go.id sebagai bagian dari transformasi digital dengan tampilan… Read More