Moneter dan Fiskal

Bank Mandiri Proyeksi Ekonomi Indonesia Tahun Ini Tumbuh di Bawah 5 Persen

Jakarta – Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 tidak akan mencapai 5 persen. Head of Macroeconomics and Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina, menyebutkan ekonomi RI hanya akan tumbuh 4,93 persen pada tahun ini.

Seperti diketahui, proyeksi tersebut lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi pemerintah yang dipatok sebesar 5,3 persen dalam APBN 2025.

Dian menjelaskan bahwa berbagai gejolak eksternal yang terjadi secara global masih berdampak terbatas pada perekonomian domestik.

“Jadi overall view kita untuk keseluruhan tahun 2025, ekonomi Indonesia mungkin masih bisa tumbuh 4,9 persen,” ujar Dian dalam Mandiri Economic Outlook kuartal II-2025, Senin, 19 Mei 2025.

Baca juga: Bank Mandiri Prediksi Pemangkasan BI-Rate 25 Bps di RDG Mei 2025

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 didorong oleh pertumbuhan konsumsi dan investasi, di mana permintaan domestik masih menjadi penopang utama perekonomian Indonesia.

“Artinya permintaan domestik ini masih akan cukup menopang pertumbuhan ekonomi. Tapi tentunya akselerasi dari kebijakan fiskal maupun moneter itu pelonggaran, ini akan bisa menopang pertumbuhan ekonomi ke depan,” paparnya.

Simak Liputan Khusus Tim Infobanknews dalam artikel berjudul “Siap Kalah di Negosiasi Tarif Trump?“. (Ilustrasi: M. Zulfikar)

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyebutkan perlambatan ekonomi kuartal I-2025 sebesar 4,97 persen mencerminkan fase normalisasi menuju pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang. Kondisi ini dipengaruhi oleh efek basis tinggi pada 2024 serta sinyal awal perlambatan investasi domestik pasca-pemilu.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal II-2025 Diproyeksikan Cuma 4,92 Persen, Ini Pemicunya

Pada saat yang sama, inflasi tahunan hingga April 2025 tercatat 1,95 persen, mencerminkan kondisi harga yang terkendali. Normalisasi tarif listrik setelah program subsidi menjadi penyumbang utama kenaikan terbatas tersebut.

Namun, nilai tukar rupiah menghadapi tekanan cukup besar sepanjang 2025 akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dan penguatan dolar AS.

“Fluktuasi ini perlu direspons dengan kebijakan stabilisasi yang terukur dan terkoordinasi. Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,93 persen sepanjang 2025,” ungkapnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

5 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago