Perbankan

Bank Mandiri Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 30 Persen Selama Ramadan dan Lebaran 2024

Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk. optimis pertumbuhan pengiriman uang (remitansi) dari luar negeri ke Indonesia di momen Ramadan dan Idul Fitri 2024 akan tumbuh 30 persen.

VP Micro Segment & Remittance Solution Bank Mandiri, Rolland Setiawan mengatakan angka tersebut diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang tumbuh 20-25 persen.

“Tren (remitansi) dari tahun ke tahun Ramadan pasti naik, itu pasti, dan tahun ini kayanya growth-nya sedikit lebih tinggi antara tahun lalu sekitar 20-25 persen, kayanya sampai 30 persen untuk tahun ini,” ujar Rolland kepada awak media di Jakarta, dikutip, Selasa, 19 Maret 2024.

Baca juga: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp31,3 Triliun untuk Ramadan dan Lebaran

Dia menjelaskan optimisme tersebut tercermin dari sudah mulai adanya lonjakan dari transaksi remitansi di awal Ramadan ini. Adapun faktor pendorongnya juga disebabkan oleh sudah dibukanya penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menciptakan tenaga kerja baru khususnya di Hong Kong.

“Mungkin ini didukung juga dengan penempatan TKI kan sudah mulai dibuka, jadi secara resmi udah mulai ada penempatan-penempatan tenaga kerja baru di Hong Kong tersebut, jadi jumlah pengirim remiter-nya di Indonesia juga meningkat,” jelasnya.

Selain Hong Kong, penyumbang terbesar transaksi remitansi Bank Mandiri juga, yakni ada dari Malaysia, Timur Tengah khususnya Arab Saudi.

“Dari seluruh negara ini pertumbuhannya hampir sama karena memang seluruh koridor dibuka, dan bagusnya lagi penempatan sekarang bukan hanya PMI, tapi juga perawat yang lebih skill worker dengan tingkat penghasilan lebih besar jadi pengiriman remiten-nya juga meningkat karena didukung itu,” pungkasnya.

Baca juga: Gandeng Apersi, Bank Mandiri Permudah Askes Kepemilikan Rumah

Adapun, pada periode Januari-Februari 2024 Bank Mnadiri mencatat pendapatan atau fee base income yang dihasilkan dari remitansi sebesar 15 persen secara tahunan (yoy). Dengan volume transaksi dibawah USD2 miliar per bulan untuk transaksi ritel.

“Jadi remiten mulai recover di tahun ini, jadi posisi sebelum pandemi itu udah kita capai di tahun lalu jadi fee based income-nya yang diperoleh dan harusnya tahun ini lebih baik lagi. Volumenya itu kita sedikit di bawah USD2 miliar per bulan yang ritel di Bank Mandiri di luar dari perusahaan bisa lebih besar lagi,” ungkap Rolland. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Duh! Marak Anak Muda Nunggak Paylater hingga Sulit Akses KPR dan Dapat Kerja, Ini Pesan OJK

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa… Read More

2 hours ago

Bibit Edukasi Publik Soal Pasar Modal Lewat Art Jakarta 2024

Jakarta - PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id) ikut berpartisipasi dalam Art Jakarta 2024 yang diadakan… Read More

15 hours ago

Jadi Official Banking, Bank Saqu Hadirkan Beragam Hiburan dengan Edukasi Keuangan di Synchronize Festival 2024

Jakarta - Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta menegaskan komitmen untuk… Read More

15 hours ago

Prudential Syariah Luncurkan PRUCritical Amanah, Intip Tiga Manfaat Utamanya

Jakarta – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan produk teranyar yakni PRUCritical Amanah. Asuransi… Read More

15 hours ago

Portal Aksesi OECD Jadi Fondasi untuk Penerapan Birokrasi Berstandar Internasional

Jakarta - Pemerintah mempercepat upaya Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development… Read More

18 hours ago

8 Perusahaan Asuransi Berada dalam Pengawasan Khusus OJK

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan hingga akhir September 2024 masih terdapat delapan perusahaan… Read More

19 hours ago