Menyambut perubahan konteks LDR menjadi LFR, Bank Mandiri memperbanyak pendanaan dari penerbitan surat utang. Ria Martati
Jakarta–PT Bank Mandiri (Perser0) Tbk mulai menurunkan bunga depositonya. Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengakui, perseroan sampai akhir tahun hanya mengincar pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 10-12%, lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan kredit yang 13-15%.
“Lebih rendah dari kredit, karena kita over liquid,” ujar Budi usai acara Buka Puasa Bersama Otoritas Jasa Keuangan dan industri keuangan di Jakarta, belum lama ini.
Budi mengatakan, Bank Mandiri mulai menurunkan bunga deposito sejak Maret, sehingga saat ini bunga deposito Mandiri hampir seluruhnya sama dengan LPS Rate.
Seperti diketahui, selain DPK sebagai sumber dana, Bank Mandiri juga rencananya akan mendapat kucuran pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai USD1 miliar. Mandiri juga berencana menerbitkan berbagai surat utang setelah penerbitan NCD senilai Rp2,6 triliun Mei lalu, antara lain Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) senilai Rp1 triliun. Selain KIK EBA, untuk memperbaiki komposisi dananya, Bank Mandiri juga berniat menerbitkan surat utang berupa obligasi pada triwulan ketiga atau keempat tahun ini. (*)
@ria_martati
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More