Bank Mandiri mempertebal cadangan untuk berjaga-jaga terhadap pemburukan kualitas kredit. Ria Martati
Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat laba bersih sebesar Rp9,9 triliun sepanjang semester pertama 2015. Angka itu naik tipis 3,5% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sama seperti kebanyakan bank lain, risiko pemburukan kualitas kredit mendorong perseroan mengalihkan profit-nya untuk pencadangan (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/CKPN)
“Laba setelah pajak Rp9,9 triliun naik dibanding tahun lalu Rp9,6 triliun naik 3,5%. Kita konsentrasikan untuk berjaga-jaga dari sisi pemburukan kredit,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin dalam Paparan Publik di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2015.
Kualitas kredit memang tercatat sedikit mengalami kenaikan, dari 0,81% pada Juni 2014 menjadi 1,01% Juni 2015. Tahun lalu pun, perseroan telah memupuk banyak cadangan hingga coverage ratio mencapai 200%, tapi sudah mulai tergerus, per Maret turun menjadi 188%, dan Juni tinggal 168%.
“Jadi secara quarter to quarter kita turun 20 bps. Jadi trennya kalau belum membaik kondisinya ya seperti itu,” kata Budi. (*)
@ria_martati
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More