Ilustrasi gedung perkantoran Bank Mandiri. (Foto: Dok. Bank Mandiri)
Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sepanjang tahun 2024 sebesar Rp1.699 triliun atau tumbuh 7,73 persen secara tahunan (yoy).
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, menyatakan bahwa pertumbuhan DPK yang solid didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan DPK Bank Mandiri mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).
“Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73 persen yoy menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan,” kata Sigit dalam Konferensi Pers Kinerja Bank Mandiri 2024, Rabu, 5 Februari 2025.
Baca juga: Bank Mandiri Catat Kinerja Positif, Laba Rp55,8 Triliun dan Aset Naik 11,6 Persen
Sigit menjelaskan, porsi CASA Bank mandiri mencapai 80,3 persen dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.
Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen yoy menjadi Rp606 triliun.
Baca juga: Bank Mandiri Kembangkan Layanan Transaksional di UIN SGD Bandung
Sigit menyatakan pada tahun 2025 Bank Mandiri berkomitmen akan menjaga pertumbuhan DPK di atas rata-rata industri. Sehingga dapat menjaga posisi likuiditas di level yang optimal.
“Selain itu, kami akan fokus pada transaksi transaksional dengan mendorong transaksi nasabah baik retail maupun komersial, untuk menjaga posisi likuiditas kami, terutama melalui strategi pertumbuhan berbasis ekosistem dan optimalisasi platform digital yang kami miliki, seperti Livin’ dan Kopra,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More