Likuiditas Mengetat, Mandiri Optimis DPK Bisa Tumbuh 10%
Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bakal menyesuaikan suku bunga deposito special rate dengan menurunkan di kisaran 50 basis poin. Penyesuaian ini menyusul diturunkannya suku bunga acuan 7-Day Repo Rate oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 0,25 basis poin, dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen pada Selasa lalu.
“Kalau deposito special rate harusnya bisa 50 basis poin. Namun inikan harusnya bertahap,” jelas Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo kala konfrensi pers IBEX 2017 di Kantor Perbanas, Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.
Untuk penyesuaian suku bunga deposito special rate, Kartika menambahkan pihaknya butuh waktu sekitar satu hingga dua bulan. Selain itu untuk suku bunga kredit dirinya mengungkapkan belum ada rencana penyesuaian dengan penurunan, namun kata dia secara bertahap sejauh ini suku bunga kredit Mandiri sudah mengalami penurunan.
“Walaupun BI Rate itu stabil, kan suku bunga kita juga sudah turun jauh. Karena kita kan dari tahun lalu diminta untuk single digit. Jadi kita lihat, teman-teman kan untuk kredit pemilikan mobil, kredit pemilikan rumah, turunnya kan sudah agresif ya. Untuk bunga pemilikan mobil yang 6,75 persen, untuk KPR yang 7 persen. Jadi sebenarnya secara bertahap terus menurun,” lanjutnya.
Dia menambahkan, salah satu yang melatar belakangi penurunan suku bunga deposito special rate dengan melihat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang ada di bank yang trennya positif.
“Pertumbuhan DPK kan 10 persen ya, sedangkan pertumbuhan kreditnya 7 persen. Jadi kan LDR melonggar. Jadi bank-bank besar seharusnya sudah bisa menurunkan secara bertahap bunga special rate,” tukasnya.
Posisi suku bunga deposito special rate Mandiri sendiri saat ini ada di angka 6,75 persen. Artinya ada potensi penurunan hingga sebesar 6,25 persen. Sementara untuk penyesuaian suku bunga kredit pihaknya masih butuh pertimbangan. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More