Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) menggelar seminar bertajuk “Beyond Wealth” untuk nasabah premiumnya. Kegiatan ini ditujukan untuk mengenalkan alternative investasi baru kepada sekitar 400 nasabah premiumnya.
Saat ini, investasi nonkonvensional seperti investasi ke perusahaan rintisan (start up) dan investasi karya seni, tengah menjadi tren di kalangan masyarakat. Lebih dari itu, jenis investasi ini terbukti memberi dampak kepada ekonomi nasional.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, perhelatan ini merupakan bentuk apresiasi perseroan kepada nasabah premium atas kepercayaan yang diberikan kepada Bank Mandiri dalam mengelola dan meningkatkan aset para High Net Worth Individuals (HNWI). Kartiko menjelaskan, pagelaran ini bertujuan untuk memberikan pelayanan pada nasabah premium dan juga mendorong bisnis Wealth Bank Mandiri.
“Kami berharap ajang ini dapat memperluas horizon nasabah premium kami dalam berinvestasi dan menempatkan aset mereka sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada masyarakat luas,” ungkap Kartika pada keterangan resminya di Jakarta, , Selasa 26 September 2017
Seminar menghadirkan pembicara antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro; pakar sharing economy/collaborative consumption global, Benita Matofska; Head of Industry Google Indonesia, Jay Broekman; Co-Founder East Ventures, Willson Cuaca; dan CEO Moka, Haryanto Tanjo.
Pada kesempatan tersebut, Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan terkait proyeksi ekonomi triwulan IV-2017 serta program-program pembangunan pemerintah dalam jangka menengah dan jangka panjang. Sedangkan Benita menyampaikan paparan tentang peluang berinvestasi pada model bisnis yang didasarkan pada konsep berbagi sumber daya (shared resources).
Jay Broekman, Willson Cuaca dan Haryanto Tanjo menyampaikan paparan mengenai peluang berinvestasi di bisnis startup, baik dari aspek pelaku industri , maupun dari sisi investor. Mereka juga memberikan pandangan dan pengalaman mengenai trend startup companies dengan memanfaatkan sarana digital untuk melakukan promosi dan edukasi, serta memberikan “insight” bagaimana bisnis wealth management memanfaatkan trend digital dan startup companies tersebut dalam hal investasi serta peningkatan kinerja bisnis.
Pada sesi terakhir dihadirkan talkshow mengenai seni. Bank Mandiri mengundang Amir Sidharta, seorang kurator museum asal Indonesia. Selain mengelola balai lelang SIDHartA Auctioneer, AMir juga menjadi kurator Museum Universitas Pelita Harapan. Ada juga Erica Hestu Wahyuni, seniman muda menjanjikan yang menuangkan pengalaman dan minatnya dalam karya seninya.
Hingga Agustus 2017, nasabah bisnis Wealth Management Bank Mandiri mencapai 51.192 nasabah. Total dana kelolaan bisnis wealth management pada periode tersebut telah mencapai Rp 169,1 Triliun , tumbuh 14,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 147,2 Triliun. Sedangkan untuk segment Private Bank Mandiri mengelola 1.762 nasabah utama dengan total dana kelolaan mencapai Rp. 52,1 Triliun. (*)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) menyatakan ingin tetap menjadi bank… Read More
Jakarta – Pengangkatan Simon Aloysius Mantiri dan Mochamad Iriawan, yang lebih dikenal sebagai Iwan Bule,… Read More
Jakarta - Ada kabar gembira bagi para pemegang saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).… Read More
Jakarta - Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI pada periode Agustus hingga… Read More
Jakarta - Bank Mandiri konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan mengandalkan transformasi digital. Melalui wholesale… Read More