Jakarta–Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank Kesejahteraan) berniat menerbitkan obligasi subordinasi (Subdebt) sebesar Rp200 miliar pada Oktober 2016.
Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, Bank Kesejahteraan sedang melakukan proses penunjukan penjaminan pelaksana emisi dan penunjang pasar modal.
“Saat ini masih dalam proses,” kata Direktur Utama Bank Kesejahteraan, Sasmaya Tuhuleley di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.
Rencananya dana hasil penerbitan obligasi tersebut, akan digunakan perseroan untuk modal kerja, khususnya penyaluran kredit.
Saat ini sendiri posisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Kesejahteraan berada di level 14,6%. Setelah penerbitan ini diharapkan posisi CAR bisa mencapai 22%.
“Namun setelah dana obligasi digunakan, akhir tahun kemungkinan CAR di level 18-19%,” jelasnya.
Selain penerbitan obligasi, Bank Kesejahteraan juga berencana menawarkan saham lewat mekanisme initial public offering (IPO) antara tahun 2017 atau awal 2018.
Rencana tersebut, dilakukan untuk pemenuhan kriteria BUKU II hingga modal minimum Rp1 triliun.
“Namun pemegang saham akan melakukan penyuntikan dana terlebih dahulu,” tutup Sasmaya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More