Jakarta – Bank Kalbar mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 4,34 persen secara tahunan (yoy) per September 2024 menjadi Rp359,76 miliar, naik dari Rp344,79 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dikutip dari laporan keuangan publikasi per September 2024 pada 30 Oktober 2024, kenaikan laba didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,09 triliun, atau naik 6,47 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,02 triliun.
Hanya saja, meski pendapatan bunga bersih meningkat, beban operasional lainnya dari Bank Kalbar juga mengalami kenaikan, yakni sebesar 9,15 persen, dari Rp568,29 miliar menjadi Rp620,31 miliar.
Baca juga: Bank Kaltimtara Tumbuh Positif, Tingkatkan Aset dan Dana Murah
Sementara, pertumbuhan aset bank yang dipimpin Rokidi sebagai direktur utama ini, yang mencapai 21,00 persen turut memperkuat posisi keuangan Bank Kalbar, dengan total aset mencapai Rp24,99 triliun dibandingkan Rp20,65 triliun pada September 2023.
Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) tercatat naik sebesar 24,52 persen, dari Rp15,48 triliun menjadi Rp19,28 triliun. Pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan signifikan pada deposito, yang naik sebesar 58,52 persen menjadi Rp7,03 triliun. Adapun tabungan tumbuh 8,31 persen menjadi Rp7,47 triliun dan giro naik 15,13 persen menjadi Rp4,78 triliun.
Di sisi penyaluran kredit, Bank Kalbar mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11,16 persen menjadi Rp16,10 triliun. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi daripada rata-rata industri perbankan nasional, yang oleh Bank Indonesia (BI) dilaporkan sebesar 10,85 persen di September 2024.
Di komponen kredit, kredit konvensional Bank Kalbar masih mendominasi dengan kenaikan 11,55 persen menjadi Rp14,79 triliun. Sementara pembiayaan syariah tumbuh 6,86 persen menjadi Rp1,31 triliun.
Rasio LDR (loan to deposit ratio) Bank Kalbar menurun dari 93,58 persen menjadi 83,54 persen, menunjukkan bahwa bank kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat ini memiliki likuiditas yang lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan likuiditas.
Baca juga: Bank Jateng Bukukan Laba Bersih Rp1,03 Triliun di September 2024
Terkait kualitas kredit, ada sedikit peningkatan pada rasio non performing loan (NPL) gross dan net Bank Kalbar, masing-masing menjadi 2,19 persen dan 0,84 persen dari sebelumnya 2,03 persen dan 0,67 persen. Rasio profitabilitas seperti return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) mengalami penurunan tipis menjadi 2,64 persen dan 12,38 persen.
Tingkat efisiensi yang tercermin dalam BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional) meningkat menjadi 69,41 persen, menunjukkan kenaikan beban operasional yang memengaruhi efisiensi bank. (*) Ari Nugroho
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More