Pontianak – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat atau Bank Kalbar terus berkomitmen untuk menjadi katalisator pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kalbar.
Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi menegaskan, komitmen Bank Kalbar dalam menggerakkan perekonomian daerah antara lain diwujudkan lewat fungsi intermediasi. Utamanya penyaluran kredit untuk sektor UMKM.
“Sektor UMKM memang menjadi prioritas kami. Ini sesuai dengan amanat pemerintah, lewat Pak Gubernur, kredit kami minimal 30 persen dari portofolio penyaluran kredit bank,” ujar Rokidi kepada Infobanknews di Pontianak, Kalbar, Rabu, 7 Agustus 2024.
Saat ini, kata Rokidi, penyaluran kredit untuk UMKM Bank Kalbar telah mencapai 32 persen dari portofolio realisasi kredit per Juni 2024. Ini artinya telah melebihi target dari dasar RPIM yang telah disampaikan perseroan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Ini telah melampaui apa yang disyaratkan oleh keinginan pemerintah,” jelas pria berkacamata ini.
Baca juga: Total Tabungan Simpeda Bank Kalbar Tembus Rp3,7 Triliun per Juni 2024
Sementara, lanjut Rokidi, kredit UMKM Bank Kalbar berdasarkan perhitungan RPIM per Desember 2023 telah mencapai Rp5,759 triliun dari total kredit sebesar Rp15,576 triliun, atau sebesar 36,98 persen.
“Capaian ini artinya tinggi. Dari situ kehitung, sekian triliun memang digelontorkan untuk UMKM. UMKM ini kan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ya,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, ada sejumlah sektor UMKM yang menjadi unggulan Bank Kalbar. Di antaranya perdagangan, pertanian, perkebunan, dan lainnya.
“Kita ini (Kalbar) kan memiliki wilayah yang luas, terutama di sektor pertanian dan perkebunan. Jadi potensi luar biasa dalam berkontribusi lebih maksimal lagi untuk pembangunan Kalbar,” ujarnya.
Sementara untuk inovasi pelayanan perbankan, Rokidi mengatakan, Bank Kalbar juga fokus meningkatkan layanan digital. Mulai dari pengembangan aplikasi mobile banking hingga sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sehingga diharapkan bisa memberikan akses lebih luas dan memudahkan transaksi nasabah.
“Saat ini, kita sedang merintis lagi QRIS cross border. Karena kan kami berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Bahkan, ATM kami sudah bisa dimanfaatkan di Malaysia. Ini yang membuat kami bangga,” katanya.
Dari sisi kinerja, Bank Kalbar sepanjang semester I 2024 telah mencatatkan kinerja ciamik. Merujuk laporan keuangan perseroan, Bank Kalbar mampu menyalurkan kredit Rp15,70 triliun per Juni 2024. Kinerja intermediasi ini tumbuh double digit 10 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp14,27 triliun.
Baca juga: Bank Kalbar Pamer Potensi Wisata Pontianak hingga Singkawang di Ajang Undian Tabungan Simpeda
Kualitas kredit yang disalurkan terjaga. Terlihat non performing loan (NPL) net berada di level 0,86 persen dan NPL gross 2,13 persen per Juni 2024. Artinya, jauh di bawah threshold 5 persen.
Untuk penghimpunan dana, Bank Kalbar berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp17,74 triliun per Juni 2024. DPK ini tumbuh 8,25 persen secara tahunan dibanding 2023 yang tercatat Rp16,4 triliun.
Pun demikian dengan aset yang tumbuh 9,38 persen menjadi Rp23,45 triliun. Sementara, menutup semester I 2024, Bank Kalbar meraup laba bersih Rp239,52 miliar. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More