Jakarta – Di tengah tantangan industri Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang makin kompleks, PT Bank Pembangunan Kalimantan Barat (Bank Kalbar) berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif pada semester I 2025.
Mengacu kepada laporan keuangan perusahaan, Bank Kalbar memperoleh laba bersih Rp258,05 miliar. Angka tersebut naik 7,73 persen secara year on year (yoy).
Raihan laba bersih bank yang pimpin Rokidi sebagai direktur utama ini ditopang kinerja intermediasi yang ciamik.
Baca juga: Laba Bersih Bank Jateng Melonjak Jadi Rp732,10 Miliar, Ini Penopangnya
Bank Kalbar mencatat pertumbuhan kredit sebesar 6,19 persen (yoy) dari Rp14,45 triliun menjadi Rp15,34 triliun. Peningkatan penyaluran kredit dibarengi dengan rasio non-performing loan (NPL) gross di angka 2,18 persen dan NPL nett sebesar 0,69 persen.
Dari sisi funding, dana pihak ketiga (DPK) Bank Kalbar tembus Rp18,33 triliun atau tumbuh 3,30 persen (yoy). Dari jumlah tersebut, sekitar 64,60 persen atau Rp11,84 triliun merupakan dana murah (CASA).
Masuk ke pos pendapatan, Bank Kalbar mampu menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp763,90 miliar, naik 8,05 persen (yoy) dari semester I 2024. Ini berdampak terhadap perolehan laba operasional yang meningkat 7,35 persen (yoy) dari Rp311,11 miliar menjadi Rp333,96 miliar.
Bank yang berpusat di Kota Pontianak ini juga terlihat mampu menjaga rasio keuangan dengan sehat. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada di level 70,40 persen, menunjukkan kemampuan bank menjaga efisiensi.
Baca juga: Mantap! Laba Bersih Bank SulutGo Semester-I 2025 Meroket 48,52 Persen Jadi Rp179,39 Miliar
Rasio Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE), yang mencerminkan kemampuan bank dalam meraih profitabilitas, masing-masing berada di angka 2,62 persen dan 12,73 persen.
Lalu, rasio keuangan lain seperti Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM), terjaga di angka 91,67 persen dan 6,43 persen.
Sementara menutup semester I 2025, total aset Bank Kalbar meningkat 4,60 persen menjadi Rp24,53 triliun. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More
Poin Penting Pemerintah menyalurkan Rp268 miliar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk 3 provinsi dan… Read More