Perbankan

Bank Jambi Memperkuat Kapabilitas Digital dan SDM

Jakarta – Boleh dikata, Bank Jambi adalah bintangnya rating bank tahun ini. Sebab, bank ini mampu mengukir tiga prestasi sekaligus. Selain mencetak kinerja gemilang di 2021 sebagaimana terekam dalam “Rating 107 Bank Versi Infobank 2022”, Bank Jambi mencatatkan dua prestasi istimewa lain, yakni bank peraih skor tertinggi dalam rating dari 107 bank umum dan bank berpredikat “sangat bagus” selama 25 tahun berturut-turut.

Apa yang dilakukan Bank Jambi sehingga mampu meraih banyak prestasi, termasuk dapat menjaga kinerjanya tetap tumbuh dan sustain selama bertahun-tahun? Bagaimana bank ini mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan yang makin dinamis? Bulan lalu, kepada Infobank, Yunsak El Halcon, Direktur Utama Bank Jambi, memberikan jawaban. Berikut petikannya:

Bank Jambi berhasil membukukan kinerja yang sangat baik di 2021. Apa rahasianya?

Terdapat beberapa kebijakan dan strategi yang dilakukan selama pandemi, yaitu melakukan program efisiensi biaya umum; mengurangi DPK mahal yang pada akhirnya menurunkan cost of fund namun likuiditas bank tetap aman terjaga; melakukan program restrukturisasi kredit sesuai dengan regulasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selama masa pandemi; optimalisasi potensi fee based dengan meningkatkan layanan digital di antaranya memaksimalkan fitur-fitur mobile banking, meluncurkan instant loan dan online onboarding serta QRIS (quick response code Indonesian standard); serta meluncurkan kartu debit.

Secara konsisten, Bank Jambi berhasil mencatat nilai komposit GCG yang baik dalam beberapa tahun terakhir. Seperti apa praktiknya?

Bank Jambi senantiasa berusaha melakukan pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Antara lain, keterbukaan (transparency); akuntabilitas (accountability); pertanggungjawaban (responsibility); kemandirian (independency); kesetaraan dan kewajaran (fairness); dan secara konsisten memperbaiki kelemahan-kelemahan perusahaan serta memastikan pengelolaan perusahaan secara hati-hati dan menjalankan bisnis sesuai dengan standar etika yang berlaku dan berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat secara profesional sehingga dapat memberikan manfaat bagi stakeholder, di samping kami telah melakukan pengendalian internal dan menerapkan code of conduct pada seluruh insan Bank Jambi.

Di era digital seperti sekarang, seperti apa pengembangan perbankan digital di Bank Jambi sejauh ini?

Bank Jambi telah beralih ke layanan digital sejak diluncurkannya mobile banking pada 2017 yang menjadi salah satu milestone peradaban digitalisasi di Bank Jambi. Namun, tetap konsisten dan concern terhadap peningkatan: kapabilitas, lebih kepada program insentifikasi infrastruktur dan kualitas SDM (sumber daya manusia) yang harus ditingkatkan khususnya di bidang IT (teknologi informasi) termasuk dari sisi pengembangan software dan hardware serta keandalan DRP (disaster recovery planning) & DRC (disaster recovery center). Digitalisasi layanan, membuat layanan berbasis digital. Misalnya mobile banking, QRIS, meluncurkan instant loan dan on boarding. Serta, kerja sama dengan pihak ketiga, misalnya dengan menggaet fintech, Amazon, dan lain-lain.

Ancaman inflasi dan pengetatan likuiditas masih menghantui hingga saat ini. Agar tetap sustain, apa yang dilakukan Bank Jambi dalam menghadapi hal tersebut?

Pada dasarnya, risiko akibat inflasi berpengaruh pada suku bunga bank. Pengaruh inflasi terhadap suku bunga bank dapat dibedakan menjadi dua, yakni ketika inflasi tinggi dan inflasi rendah. Ketika tingkat inflasi tinggi, maka bank sentral (BI) menaikkan suku bunga agar tingkat inflasi menurun, otomatis bank akan menyesuaikan suku bunga sesuai acuan BI. Peningkatan suku bunga menyebabkan melambatnya penyaluran pinjaman sehingga akan berdampak pada pendapatan bunga bank.

Salah satu opsi Bank Jambi dalam menghadapi hal ini yaitu dengan mendongkrak/men-generate fee based income. Sesuai roadmap ekosistem digitalisasi ke depan, akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: mewajibkan seluruh nasabah tabungan untuk mempunyai mobile banking; menambah fitur-fitur mobile banking (virtual account, fitur pembayaran lainnya); menargetkan penambahan merchant QRIS; memotivasi nasabah untuk selalu menggunakan digital channel ketika bertransaksi.

Dengan sendirinya, digitalisasi membantu meminimalisasi jumlah uang beredar, di mana banyaknya uang beredar berkontribusi pada peningkatan inflasi. (*)

Baca selengkapnya di Majalah Infobank No.532 edisi Agustus 2022. Informasi pemesanan/pembelian majalah, hubungi Sirkulasi Infobank: 0852-8802-0094, 0815-9960-459 Email: sirkulasi@infobank.co.id, web link Sirkulasi Infobank, Majalah Infobank versi digital Infobank Store

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

1 hour ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

2 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

21 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago